Suku Ini Melarang Keras Hubungan Sebelum Nikah, Wanita Harus Lakukan Ini Walau Menyakitkan

Suku Ini Melarang Keras Hubungan Sebelum Nikah, Wanita Harus Lakukan Ini Walau Menyakitkan

Agar Tidak Berhubungan Sebelum Menikah, Kewanitaan Gadis Suku di Afrika Dijahit--

RADARMUKOMUKO.COM - Ada sebuah tradisi yang berlaku dalam suku yang ada di  Afrika Timur dan Indian Peru. Di mana para anggota suku akan menjahit dan mengikat bagian kewanitaan.

Tujuannya untuk mencegah mereka melakukan hubungan sebelum menikah. Hanya disisakan sebuah lubang kecil untuk buang air kecil saja bagi wanita.

BACA JUGA:Suku Hazara Timur Tengah, Korban Penindasan Yang Kejam Menunggu Kematian dan Pengusiran Paksa

BACA JUGA:8 Suku Asli Indonesia Yang Tetap Mengasingkan Diri dari Peradaban Modern Hingga Terancam Punah

Jahitan ini baru akan dibuka sedikit saat perempuan tersebut telah menikah dan akan melakukan hubungan s3ksual serta saat akan melahirkan. 

Yang jelas, tradisi ini sangat berbahaya karena dapat merusak kulit, menyebabkan infeksi, dan membahayakan ibu dan bayi dalam proses persalinan.

Perbuatan ini disebut Female Genital Mutilation (FGM) atau dikenali sebagai sunat perempuan merupakan prosedur melibatkan pembuangan sebahagian atau keseluruhan luar kemaluan wanita, yang dilakukan bukan atas sebab perubatan.

BACA JUGA:Hebat, Suku Ternate Kesultanan Bermatabat Yang Dihormati Rakyat dan Disegani Penjajah

BACA JUGA:Suku Unik, Pria Jaga Anak, Memasak, Mencuci dan Menyusui, Wanita Yang Keluar Cari Nafkah

Bukti kebenaran dari tradisi ini, diceritakan seorang wanita dikenali sebagai Asma. 

Dikutib dari theasianparent.com, ia menceritakan, seorang gadis tidak akan kahwin jika tidak berkhitan. Tindakan ini merupakan tanda kesucian dan kesetiaan mereka terhadap bakal suami.

Dijelaskan saat berusia 12 tahun, ia dianggap mulai jatuh cinta pada seorang pria, ibunya meminta bidan mengeluarkan bahagian kelentit dan menjahit kewanitaannya. 

Parahnya lagi setelah menikah dan pada malam pertama, suaminya yang mengetahui membawa pisau kecil untuk memotong jahitan itu supaya bisa melakukan hubungan.

Sakitnya bisa dibayangkan, bahkan untuk memudahkan suaminya melepas jahitan, suaminya meminta bantuan ibu, ayah dan kakaknya masuk ke dalam bilik.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: