Keberatan Wisuda SD, SMP dan Sindir Tour Sekolah, Terjawab di Lampung SMA, SMK Sepakat Tidak Wisuda

Keberatan Wisuda SD, SMP dan Sindir Tour Sekolah, Terjawab di Lampung SMA, SMK Sepakat Tidak Wisuda

Keberatan Wisuda SD, SMP dan Sindir Tour Sekolah, Terjawab di Lampung SMA, SMK Sepakat Tidak Wisuda--

RADARMUKOMUKO.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang bernama Nadiem Makarim. 

Melaui Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek  sudah memberi  himbauan kepada SMA dan SMK bahwa tidak ada lagi wisuda-wisuda’an.

BACA JUGA:Tolak Wisuda TK, SD, SMP dan SMA, Orang Tua Murid Acak-acak IG Menteri Pendidikan

Hal ini dibenarkan Ketua MKKS SMK Moh. Eddy Harjito mengatakan pihaknya sudah mendapatkan imbauan dari Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek untuk tidak melakukan wisuda yang memang seharusnya dilakukan pada tingkat strata satu, dua, dan tiga saja.

’’Kami di grup nasional, Pak Dirjen Pendidikan Vokasi sudah menginterventarisasi mana daerah-daerah  yang sekolahnya ikut -ikutan wisuda. Saya laporkan, SMK di Lampung tidak ada, dikutip dari baca koran .co radar lampung. 

BACA JUGA:NI Ribuan PPPK Guru di Bengkulu Belum Tuntas, Bengkulu Utara Masih Nol Persen

Hanya seremoni kelulusan, Pemerintah pusat juga menganjurkan nggak usah ada wisuda-wisudaan,” katanya

Dimana sebelumnya  terkesan dari pihak kementerian tidak memberikan respons terkait dengan aksi protes  sejumlah orang tua murid dan warga net terkait tradisi wisuda di jenjang TK hingga SMP SMA SMK.

Alhamdulillah Dari curhatan ibu-ibu keberatan wisudah SD SMP dan SMA,  khusus  SMK sudah terjawab sekarang.  Menurut Eddy, hal ini dilakukan untuk menjaga marwah pada wisuda sehabis kuliah di kampus. ’’SMK negeri dan swasta di Lampung tidak ada. 

Saya setuju untuk menjaga marwah wisuda itu berwibawa, ya wisuda itu di tingkat perguruan tinggi saja. Sedangkan kalau di bawahnya, ya hanya perpisahan biasa pembagian SKL,” ungkapnya.

 BACA JUGA:Inilah 7 Suku Paling Unik, Kamu Pasti Tidak Sanggup

Timbulnya Protes tersebut dilatarbelakangi oleh persepsi yang menduga bahwa wisuda dijadikan ajang untuk mencari keuntungan oleh pihak sekolah dan memberatkan para orang tua murid yang harus menanggung biaya wisuda yang cukup tinggi.

Senada dengan Ketua MKKS SMA Hendra Putra. Hendra mengungkapkan, sejauh ini belum ada SMA yang menggelar wisuda, memakai toga, dan sebagainya. ’’Kalau di SMA negeri kita tidak ada kegiatan wisuda. Adanya hanya pelepasan siswa atau disebut perpisahan. Jadi tidak ada istilahnya pakai toga segala macam. Hanya kegiatan hiburan,” katanya.

Begitu juga dengan SMA swasta, kata Hendra, di antaranya sering mengadakan perpisahan di dalam hotel dan hal itu hanya perpisahan. ’’Khusus tahun ini dilakukan di sekolah masing-masing. Kalau ada dorongan masyarakat, itu tidak perlu. Kami imbau kalau ada yang wisuda-wisuda dan yang di hotel juga pengemasan perpisahan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: