6 Suku Paling Sakti, Miliki Sihir Hingga Ilmu Penunduk

Mereka percaya akan adanya kekuatan-kekuatan magis yang kebanyakan dalam bentuk tabu. Banyak hal-hal yang pantang dilakukan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti pengumpulan bahan makanan seperti sagu, penangkapan ikan dan pemburuan binatang. 

Kekuatan magis ini juga dapat digunakan untuk menemukan barang yang hilang, barang curian ataupun menunjukkan si pencuri barang tersebut. Ada juga yang mempergunakan kekuatan magis ini untuk menguasai alam dan mendatangkan angin, halilintar, hujan dan topan.

Suku Baduy, Banten 

Suku Baduy, termasuk suku terkuat yang tinggal di Banten.

Suku yang satu ini menutup diri pada perkembangan zaman dan masih melestarikan ilmu hitam dari nenek moyang mereka.

Orang suku baduy dikenal mempunyai ilmu sakti. Walaupun masyarakatnya sudah banyak yang terbuka dengan dunia luar, tapi suku ini masih melestarikan budaya dan urusan hal gaibnya. 

BACA JUGA:5 Suku Gudangnyo Cowok Macho, Salah Satunya Juga Rajin Ibadah

Apalagi bila membicarakan tentang pelet, santet, debus, dan jurus kebal. Banten memang sudah sejak lama dikenal sebagai daerah yang tepat untuk berguru mencari ilmu kesaktian.

Ada banyak ilmu hitam yang mereka miliki, seperti meramal masa depan, mencelakai seseorang, balas dendam, hingga membunuh seseorang. Namun, jika kamu ramah pada mereka, mereka tidak akan menyakitimu.

Suku Osing, Banyuwangi

Suku terkuat dan paling ditakuti di Indonesia, termasuk suku Osing dari Banyuwangi.

Katanya, banyak dukun santet di daerah tersebut. Banyuwangi mempunyai salah satu suku terkuat di Indonesia yang paling disegani, bahkan sampai ke luar negeri, namanya adalah Suku Osing. Tahun 1998, pernah terjadi Santet Banyuwangi yang menewaskan ratusan orang. 

Mereka semua dibunuh dengan cara yang sadis, dari dipenggal hingga diarak keliling kota. 

BACA JUGA:Papua New Guinea, Miliki Suku Paling Ditakuti

Ilmu santet ini umumnya dipakai untuk tujuan balas dendam hingga si musuh meninggal dunia (santet merah). Santet bikin orang lain suka (santet kuning), dan melancarkan usaha (santet putih). 

Sumber: