Menjaga Ketersediaan Air, BWS Galakkan Program Pembuatan Biopori

Menjaga Ketersediaan Air, BWS Galakkan Program Pembuatan Biopori

Menjaga Ketersediaan Air, BWS Galakkan Program Pembuatan Biopori--

LUBUK PINANG, RADARMUKOMUKO.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA), melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu. Melaksanakan program pembuatan lubang biopori dalam rangka Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) Kabupaten Mukomuko tahun 2023. 

Kegiatan membuat lubang biopori sebanyak 100 unit. 

Pembuatan lubang tersebut bertujuan agar penyerapan air dari permukaan tanah sehingga kualitas air tetap terjaga.  

Bertempat di kawasan kantor UPTD pengairan Daerah Irigasi (DI) Manjuto Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang,pada Selasa 6 Juni 2023.  

BACA JUGA:APBD Tidak Cukup Perbaikan DI Warga Minta menggunakan APBN

Irda Hayani, S.HUT, M.Si, Pejabat Fungsional, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Ketahun, Provinsi Bengkulu mengatakan, pembuatan biopori ini merupakan kegiatan positif untuk daerah aliran sungai. Sebab, untuk melestarikan sumber daya air. Program ini juga sebagai upaya menjaga kualitas air sehingga kebutuhan terhadap air tetap tercukupi. Maka tidak ada istilah, kekeringan saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan. Dengan adanya kegiatan biopori, termasuk menjaga stabilitas alam. Sebab alam yang baik akan terus dibutuhkan dari generasi ke generasi selanjutnya. 

“Tentu kita berharap program biopori ini bisa terus berlanjut sampai ke masyarakat luas. Jadi masyarakat juga bisa membuat lubang biopori dengan galian tanah biasa tanpa paralon. Sehingga kita maksimalkan air hujan meresap bukan menjadi genangan,”ujar Irda.

BACA JUGA:Harga Sawit Terus Turun, Petani Pusing Tujuh Keliling

Budi Raharjo, SP, M,Si selaku Kasi Operasional dan Pemeliharaan, BWS Sumatera VII Bengkulu, mengatakan, bahwa BWS Sumatera VII mempunyai kewajiban untuk membuat lubang biopori sebanyak 1700 lubang selama tahun 2023. Saat ini, mereka telah membuat lubang biopori sebanyak 400 dan masih tersisa 1300.

Dimana lubang biopori seluruhnya harus selesai 3 Desember 2023 mendatang. Kemudian ia juga menyampaikan, bahwa jumlah seluruh lubang biopri tersebut bukan bersifat mutlak harus dilaksanakan oleh BSW Sumatera VII Bengkulu. Melainkan BWS hanya menjadi pemantik agar ada pihak-pihak lain ikut dalam gerakan ini. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan, yakni membuat sosialisasi untuk mengajak seluruh pihak dan elemen masyarakat mengikuti gerakan pembuatan lubang biopori.  

“Kita juga melakukan sosialisasi mengajak pihak lain untuk ikut membuat lubang biopori ini. Alhamdulillah, saat ini sudah ada yang merespon baik. Dimana PT Agro Muko akan membuat lubang biopori sebanyak 200 unit di desa-desa penyanggah. Kemudian ada komunitas peduli lingkungan dan hidup sehat juga akan membuat 100 lubang biopori,” ujarnya. 

Kedepan ia juga berharap program pembuatan lubang biopori ini semakin meluas ke seluruh masyarakat. Sebab selain melakukan penyerapan air untuk menjaga kualitas air tetap baik, program biopori juga untuk mencegah bencana.

BACA JUGA:Pos Kamling Sumber Makmur Terpilih Wakili Kecamatan Lubuk Pinang Ke Provinsi

Dengan adanya resapan lubang biopori, maka air tergenang tidak seluruhnya ke sungai. Bayangkan jika air seluruhnya ke sungai dan tidak ada resapan, maka akan mengakibatkan pengikisan pinggiran aliran sungai secara terus menerus sehingga bisa berakibat terjadinya bencana alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: