Catatan Dahlan Iskan
catatan dahlan iskan-Radar Mumuko-istimewa radar mukomuko
Juve Zhang
Selingan Teknologi: beberapa hari lalu pak LBP ke Shenzhen menyaksikan tanda tangan kerjasama Mobil Listrik dengan BYD. Yg harus di ingat oleh pak LBP teknologi BYD bukan menggunakan Nickel , agar tak salah persepsi bahwa Nikel itu masa depan Mobil listrik. Ada yg pake batere nikel misal Tesla. Masing masing pabrikan punya riset sendiri. Mengapa Tesla meng "prank" pak LBP dengan membatalkan pabrik EV nya ? Nampaknya prediksi Tesla salah dalam permintaan mobil listrik. Batere Nikel terlalu mahal otomatis harga moblis mahal. Nah BYD cerdik pake bahan baku murah lithium besi pospat. Sehingga harga jual mobilnya terjagkau konsumen efeknya mereka mampu menyalip Tesla dalam penjualan . Semoga Pemerintah kita sadar nikel bukanlah mirip Saudi Arabia dengan minyak bumi nya yg membuat SA kaya raya. Nikel masih dipakai tentu saja di industri lain cuma dulu pak Jokowi sepertinya dapat info keliru bahwa Nikel artinya Moblis. Malah riset terakhir pabrikan moblis menggunakan Sodium atau Garam yg lebih murah meriah lagi. Kekuatan Riset bisa membalikan persaingan Tesla yg sangat jagoan di Moblis pun takluk sama Riset BYD yg memang bukan kaleng kaleng. Nampaknya tujuan Pak LBP ke BYD ingin mendapatkam Moblis yg murah meriah .
Rihlatul Ulfa
Apakah Disway puny akun Twitter? jika belumj, rasanya harus punya. Twitter sekarang berubah menjadi portal berita terkini, dengan 'trending' slogan pembicaraan paling banyak dibahas. mereka para pejabat pun sekarang lebih banyak menggunakan Twitter untuk mengungkap kasus atau klarifikasinya.
Rihlatul Ulfa
Saya sempat terpikat sangat dalam, saat Prof Mahfud MD, membongkar kasus 349 triliun itu. jalannya yang tegas dan terlihat keren, kata-katanya yang termat keren saat debat dengan tiga orang yag ditantang sebelumnya melalui Twitter. seperti 'benar-benar setetes air dipadang tandus' tapi rasanya, Mahfud MD tidak secerdik yang saya pikirkan, ia akhirnya terjebak, terjebak sangat dalam. buntut kasus Denny Indrayana yang mendapatkan informasi dugaan putusan MK. Mahfud MD sangat gegabah 'mengatalan bahwa Denny Indrayana membocorkan rahasia negara' dan memperintahkan polisi untuk mengusutnya. disisi lain, secara gamblang dan masih hangat diingatan bahwa saat gelar rapat di gedung DPR selama 8 jam itu, Mahfud MD mengatakan bahwa 'ia tahu akan ada demo dimana saja, kekuatannya berapa, dan harus berapa personel kepolisian yang diturunkan, bersumber dari BIN' sedangkan jika putusan MK benar adanya, sedangkan putusan bersifat final dan mengikat. jadi percuma jika sudah diketok palu, masyarakat bisa apa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: