Indonesia dan Malaysia Siap ‘Jegal’ UE Terkait Aturan Sawit-Karet

Indonesia dan Malaysia Siap ‘Jegal’ UE Terkait Aturan Sawit-Karet

Indonesia dan Malaysia Siap ‘Jegal’ UE Terkait Aturan Sawit-Karet-Ilustrasi-

RADARMUKOMUKO.COM – Indonesia dan Malaysia bersamasama sepakat untuk menghadapi Uni Eropa (UE) Dalam misi ke Brussel, Beginapada 30 – 31 Mei mendatang.

Misi tersebut akan membawa beberapa isu terkait dengan aturan baru yang direncanakan oleh kebijakan Uni Eropa yang dapat mengancam keberlangsungan minyak sawit di Indonesia dan juga Malaysia. 

Aturan tersebut diantaranya adalah anti-deforestasi yang berakibat pada ekspor kopi, kakao, sapi, karet, kayu, coklat, dan juga kedelai.

BACA JUGA:Tanda Apakah Ini, Ribuan Udang Tiba-Tiba Naik ke Daratan

BACA JUGA:Inilah Beberapa Aksi Menekan Emisi Karbon Melalui Sektor Sawit yang Telah Berhasil Dilakukan

Sampai rencana aturan mencegah greenwashing atau klaim pemenuhan industri hijau, hingga soal tenaga kerja paksa.

Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Infonesia (GAPLI, Fadhil Hasan mengatakan bahwa misi ini merupakan bentuk kerjasama antar kedua negara guna menyampaikan sikap kedua negara melalui CPOPC tenteang regulasi di UE.

“Ini joint mission Pemerintah Indonesia dan Malaysia. Untuk menyampaikan sikap Indonesia dan Malaysia melalui CPOPC terkadi dengan EU Degeratation Regulation,” katanya.

“Terdapat beberapa itu yang akan disampaikan, terkait sikap Indonesia dan Malaysia melalui CPOPC, yaitu EUDR. Intinya kita sebenarnya lewat CPOPC Meminta beberapa isu terkait kategorisasi high risk, low risk, dan neutral country. Kita meminta jangan diberlakukan Unilateral dan kita dimasukkan ke dalam low risk,” tambahnya.

BACA JUGA:Harga Sawit Terus Merosot, Petani : Doa Terbaik Deh Buat Semuanya

BACA JUGA:Fenomena El Nino Sebabkan Kekeringan, Ini Ancaman Bagi Petani Sawit

Adapun pendelegasian Indonesia akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan delegasi dari Malaysia oleh Deputy Prime Minister/Minister for Plantation and commodities Malaysia H.E. Dato’ Sri Haji Fadillah Bin Hani Yusof.

Selain menemui pejabat Komisi dan Legislator Parlemen Eropa, misi bersama tersebut juga akan memenuhi para pemain utama industri kelapa sawit dan organisasi masyarakat sipil di UE.

“Pertemuan Tersebut juga akan membahas rencana UE yang tengah membahas dan mengembangkan usulan undang undang lainnya memerlukan perhatian para Pemangku kepentingan di industri kelapa sawit,” tulis CPOPC.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: