14 November 2001, Hari Bersejarah bagi Megawati dan Mukomuko, Simak Kisahnya

14 November 2001, Hari Bersejarah bagi Megawati dan Mukomuko, Simak Kisahnya

14 November 2001, Hari Bersejarah bagi Megawati dan Mukomuko, Simak Kisahnya-Dok-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Rabu, 14 November 2001, hari bersejarah bagi Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke 5. 

Pada hari itu, Megawati Soekarnoputri dinobatkan gelar Puti Bunga Melur. Gelar pusaka adat dari tanah moyangnya, Kapuang Sati Ratau Batuah, Mukomuko.

Upacara penganugerahan gelar kepada Megawati dari Kepala Kaum Seandeko Mukomuko, ketika itu berlangsung di Kantor Gubernur Bengkulu. Masa itu, Provinsi Bengkulu dipimpin oleh Hasan Zen. Gubernur Bengkulu periode 1999-2004.

BACA JUGA:Mantan Kapolres Mukomuko Sapu Bersih Narkotika di Prabumulih

BACA JUGA:Membanggakan! 80 Persen Paskibraka Mukomuko Lulus Seleksi Tingkat Provinsi

Prosesi penganugerahan gelar adat kepada Megawati Soekarnoputri, juga sekaligus pemberian gelar kepada Dr. H, Muhammad Taufik Kiemas, suaminya. Oleh kaum adat Mukomuko, Taufik Kiemas kala itu sebagai bapak negara dan dianugerahi gelar Sultan Gendamsyah.

Hadir pada saat penganugerahan gelar adat, sejumlah Kepala Kaum Senadeko Mukomuko, Ketua Musyawarah Adat Mukomuko, serta beberapa tokoh terkemuka dari Mukomuko. Dari unsur pemerintahan, turut hadir Gubernur Bengkulu Hasan Zen dan Rektor IAIN Bengkulu, Prof. Dr. H Djamaan Noor. 

Kesaksian Pelaku Sejarah Pemberian Gelar Adat Megawati

Amirudin D adalah salah satu pelaku sejarah penganugerahan gelar adat Mukomuko kepada Megawati Soekarnoputri. 

Dikisahkan Amirudin, rencana pemberian gelar bermula dari peristiwa Minggu, tanggal 14 Oktober 2001. Di tengah rintik hujan gerimis pada Minggu pagi itu. Sembari menikmati kopi pagi di teras rumahnya di Kelurahan Pasar Mukomuko. Ia dihubungi via telepon rumah miliknya oleh Hadis YS, pemuka masyarakat yang juga Ketua I Tim Presidium Pemekaran Kabupaten Mukomuko. 

Hadi YS menghubungi dirinya dengan tujuan memberi kabar bahwa Presiden Megawati mengirim utusan ke Mukomuko dan bermaksud untuk bertemu dengan pemangku adat dan tokoh masyarakat Mukomuko. 

Mendengar kabar itu, membuat dirinya sontak kaget, disertai tanda tanya besar. Sebab Megawati baru menginjak beberapa bulan dilantik menjadi Presiden RI. Pelantikan tanggal 23 Juli 2001. 

Menyusun pertemuan dengan utusan Megawati Soekarnoputri di kediaman Camat Mukomuko, masa itu dijabat Ferizal Syamsul.  Hadis YS juga memerintahkan dirinya untuk menjemput Ketua Badan Musyawarah Adat Mukomuko, Ali Kasan di kediamannya, Koto Jaya. 

Dalam pertemuan pagi itu, diketahui bahwa 5 orang utusan Megawati, 3 di antaranya merupakan perwakilan dari pihak keluarganya dari Kota Bengkulu dan 2 lagi langsung dari ibu kota negara, Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: