Ini Peluang Emas bagi Masyarakat dan Desa Kembangkan Program Ketahanan Pangan

Ini Peluang Emas bagi Masyarakat dan Desa Kembangkan Program Ketahanan Pangan

Peluang Emas bagi Masyarakat dan Desa Kembangkan Program Ketahanan Pangan -Ibnu Rusdi-radarmukomuko.com

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Ini peluang emas bagi masyarakat dan pemerintah desa yang selama ini terbentur dalam pengembangan program ketahanan pangan, khususnya di bidang usaha perikanan.       

Kehadiran sosok pria paruh baya, sebut saja Abdul Rohim, berdomisili di SP7 Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu diperkirakan dapat memberikan solusi. Menjawab keluhan masyarakat dan pemerintah desa yang selama ini terkendala dalam pengembangan usaha budidaya perikanan. 

Abdul Rohim hanyalah seorang pembudidaya ikan air tawar dari daerah asal Bengkulu Utara. Perlu dicatat, berbekal ilmu dan pengalaman yang dimiliki, ia dipercaya mengelola kolam ikan yang telah lama mati suri karena selalu merugi. Tepatnya di SP7 Rawa Mulya.

BACA JUGA:Konsisten Lahirkan SDM Berkualitas, Bank Mandiri Puncaki Peringkat LinkedIn Top Companies 2023

Di bawah pengelolaannya, usaha kolam ikan tersebut kembali bangkit, tumbuh dan menghasilkan. Kurun setahun, kolam ikan yang dikelolanya telah meraup keuntungan.

Luar biasa bukan? Berangkat dari bukti nyata itu, Abdul Rohim juga menaruh minat membantu masyarakat dan pemerintahan desa dalam pengembangan usaha budidaya ikan air tawar. 

Kepada radarmukomuko.com, Abdul Rohim menyatakan kesediaannya mentransfer ilmu dan pengalamannya untuk kemajuan ekonomi masyarakat di bidang perikanan.

‘’Kita membuka diri berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan masyarakat maupun pemerintah desa. Ya konsultasi gitu,’’ kata Abdul Rohim.  

BACA JUGA:Gubernur dan Bupati Hadiri Ekspose Perubahan RTRW Provinsi Bengkulu

Sosok mudah akrab ini mengakui bahwasanya budidaya bidang perikanan air tawar memiliki rahasia yang terbilang unik. Tak cukup yang ada di buku, dan perlu dipraktekkan secara langsung. 

‘’Banyak sih, buku-buku karya profesor tentang perikanan. Jika tak tepat dalam prakteknya tunggu waktunya merugi. Artinya apa, ilmu pengetahuan ditambah dengan pengalaman, itu yang akan lebih berharga,’’ paparnya. 

Selain kesediaan mentransfer ilmu dan pengalaman, Abdul Rohim juga senantiasa siap membantu masyarakat atau petani budidaya di bidang kebutuhan bibit. 

‘’Hitung-hitung, untuk pasokan bibit ikan berapa kebutuhan kita bisa bantu. Kita bisa kembangkan bibit sendiri. Soal mahar, ya tergantung jenis dan ukuran bibitnya,’’ ulasnya. 

BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Makin Menggila di Sepanjang Jalur Irigasi BWS Sumatera VII Bengkulu, Cek Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: