Pembiayaan Tumbuh Lebih Dari 20%, Kinerja Keuangan BSI Semakin Solid
Pembiayaan Tumbuh Lebih Dari 20%, Kinerja Keuangan BSI Semakin Solid-Istimewa-Bank Syariah Indonesia
Layanan Digital Melonjak
Selain berhasil mengoptimalisasi penghimpunan dana murah melalui tabungan Wadiah, BSI juga mencatat peningkatan fee based income yang didorong dari berbagai channel, yakni BSI Mobile, Cash Management dan transaksi digital. Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, fee based income BSI Mobile mencapai Rp64 miliar, tumbuh 5% secara yoy.
Layanan digital BSI dikemas ke dalam BSI Mobile yang didesain sebagai one stop solution sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual. Cara ini terbukti efektif dimana saat ini jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 5,18 juta pengguna, naik sebesar 37% secara yoy. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan preference masyarakat dengan gaya hidup syariah.
BACA JUGA:Dorong Penyaluran Rumah Bersubsidi 2023, BSI Hadir di Gema Tapera
“Kami optimis bahwa peluang ekonomi syariah menjadi market leader sangat besar, ditambah potensi market yang mulai melihat bahwa perbankan syariah kompetitif, resilience terhadap goncangan dan juga didukung digitalisasi yang semakin memudahkan masyarakat berinteraksi dengan bank syariah,” papar Hery.
Dalam waktu dekat, BSI tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah stakeholders sehingga instrument keuangan syariah mampu diadopsi dan dielaborasi dengan lembaga keuangan lainnya. Berbicara tentang target dan strategi perusahaan di tahun ini, BSI akan tetap fokus pada lini bisnis yang terbukti memberikan impak positif di antaranya konsumer, wholesale dan UMKM.
Dukung Ekonomi Berkelanjutan
BSI juga terus berperan aktif dalam implementasi keuangan keberlanjutan. Hingga Maret 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan dengan nilai Rp51,46 triliun atau 24,13% dari total pembiayaan BSI. Selain itu BSI juga turut melakukan Green Economy dengan program penempatan Mesin Penukar Botol/ Reverse Vending Machine. Pada tahun 2022 pemasangan mesin ini berada di 23 titik lokasi di Jabodetabek & Bali. Sampai dengan Q1 2023 ada penambahan 10 titik lokasi pemasangan dengan perkiraan pengurangan jejak karbon sebesar 21 Ton CO2.
Dari sisi penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG), BSI terus mengimplementasikan green economy dan ekonomi berkelanjutan yang diimplementasikan melalui berbagai program socioeconomic seperti Desa BSI yang berjumlah 10 Desa di seluruh Indonesia dengan penerima manfaat sebanyak 3.066 orang dan total penyaluran sebesar Rp5,4 miliar.
BACA JUGA:Global Islamic Finance Summit 2023, Komitmen Kuat BSI Dorong Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia
Kemudian program spiritual, antara lain Program Manajemen & Inovasi Masjid serta Program Da’i dengan total penyaluran sebesar Rp2,6 miliar. BSI juga memiliki Program Beasiswa dan bantuan Kesehatan masyarakat dengan total penyaluran Rp10,8 miliar serta Charity & Environment berupa Program lingkungan hidup (Pengurangan Sampah Plastik), Program bantuan kebencanaan dan sosial lainya dengan total penyaluran sebesar Rp14,4 miliar.
BSI juga telah menyalurkan zakat tahun 2022 sebesar Rp173 miliar yang terdiri dari zakat perusahaan & karyawan kepada Baznas di Istana Negara. Nilai zakat perusahaan ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Dengan naiknya kontribusi zakat ini, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dapat semakin memberikan nilai lebih bagi masyarakat dan penerima zakat sesuai asnaf
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: