Jepang Mengalami Resesi Kelahiran, Sejumlah Sekolah Tutup Karena Tidak Memiliki Murid Baru

Jepang Mengalami Resesi Kelahiran, Sejumlah Sekolah Tutup Karena Tidak Memiliki Murid Baru

Jepang Mengalami Resesi Kelahiran-Ilustrasi-pexels

RADARMUKOMUKO.COM - Jepang saat ini sedang mengalami resesi kelahiran dimana angk kelahriam di negara ini mengalami penurunan yang sangat drastis.

Dampaknya, banyak sekali sekolah sekolah yang ada di sana tutup lantaran kekurangan murid.

Tak hanya itu, ratusan 1000 rumah menjadi kosong karena penghuninya wafat dan tidak memiliki keturunan untuk mewariskan rumah tersebut.

BACA JUGA:Bersumber dari DD 2023, Karya Mulya Mulai Realisasikan Fisik

Kelahiran anak di Jepang anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022 lalu. Ini merupakan rekor terendah baru yang dialami oleh Jepang.

Diperkiraan pemerintah menyebut depopulasi juga terjadi delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan.

Fenomena resesi kelahiran ini memberikan dampak yang sangat jelas bagi beberapa sektor salah satunya adalah sekolahan yang menjadi tutup.

BACA JUGA:BPOM Temukan Produk Kadaluarsa Masih Dijual, Ini Jenisnya

Berdasarkan data pemerintah, sekitar 450 sekolah tutup setiap tahunnya. Pada tahun 2022 hingga 2020, hampir sebanyak 9000 sekolah gulung tiker lantaran resesi kelahiran ini.

Hingga saat ini pemerintah Jepang terus berusaha untuk menekan angka prestasi kelahiran guna mempertahankan jumlah populasi warga agar tidak Punah.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: