Tingkatkan Produksi Padi yang Hemat Biaya 20%
MANUAL: Merontok padi secara manual oleh penyuluh setempat. Padi yang dirontok merupakan hasil Demplot.-SAHAD/RM-
RADARMUKOMUKO.COM - Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dalam rangka mendongkrak peningkatan produksi padi. Tujuannya tidak lain adalah agar tercapainya surplus untuk mengamankan stok pangan jangka panjang dalam negeri, sekaligus terciptanya swasembada beras serta swasembada berkelanjutan.
pada masa sekarang kita menghadapi tantangan dengan semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia maka bertambah pula konsumsi terhadap kebutuhan pokok terutama beras. sedangkan lahan pertanian banyak yang telah beralih fungsi menjadi non pertanian.
untuk menjawab tantangan tersebut perlu adanya suatu cara untuk meningkatkan produksi tanaman pangan terutama padi sebagai penghasil makanan pokok masyarakat Indonesia. melalui kegiatan intensifikasi tanaman padi produksi dapat meningkat, hanya saja perlu diperhatikan bahwa kegiatan intensifikasi sudah berubah haluan dari mengedepankan penggunaan input kimia menuju pengurangan input kimia terutama pupuk dan obat.
BACA JUGA:Tawuran Pelajar SMAN 13 Mukomuko Karena Hal Sepele, Begini Ceritanya
BACA JUGA:Bantu Korban Kebakaran, Baznas Salurkan Dana Rp 5 Juta
Perang Dunia Ketiga, bisa saja terjadi. Para ahli memprediksi pemicunya adalah krisis akan pangan. Oleh karena itu Organisasi Pangan Dunia (FAO) meminta setiap negara untuk- 8 Teknolog-26 Vanelas memperkuat ketahanan pangan masing-masing.
Demi ketahanan pangan, Saat ini pemerintah gencar mengampanyekan program swasembade pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan menekan impor beras Untuk meningkatkan produksi beras perlu teknologi budidaya yang tepat dan penggunaan varietas padi berpotensi tinggi.
System of Rice Intensification (SRI). misalnya, mampu meningkatkan hasil hingga 50--100%, dari produksi 5 ton gabah kering giling (GKG) per ha menjadi 7,5--10 ton GKG/ha. SRI juga unggul karena terbukti efektif memang kas biaya produksi. Benih misalnya, hanya 5 kg per ha.
BACA JUGA:Tanda Non Verbal Ini Bisa Jadi Tanda Bahwa Dia Mencintaimu
BACA JUGA:Polsek Ipuh Tertibkan Puluhan Motor Pelajar Gunakan Kenalpot Racing
sebelumnya bisa mencapai 30- 40 kg per ha Teknologi lain untuk meningkatkan produksi adalah pemanfaatan mikroorganisme lokal (MOL le Intensifikasi Padi Aerob Terkendali (IPAD), dan teknologi imunisasi.
Teknologi-teknologi itu dapat dibaca dalam ini berikut varietas padi unggul dengan rata-rata produksi hingga 11 ton GKG/ha. Produksi rata-rata nasion. Hanya 4--5,5 ton GKG/ha.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: