Tak Perlu Susah Lagi Untuk Mendapatkan Kroto di Alam, Ini Dia Cara Bisnis Budidaya Kroto Di Rumah
Tak Perlu Susah Lagi Untuk Mendapatkan Kroto di Alam, Ini Dia Cara Bisnis Budidaya Kroto Di Rumah--
RADARMUKOMUKO.COM - Kroto adalah telur yang dihasilkan dari semut rangrang (oecophylla smaragdina) yang memiliki nutrisi yang sangat baik untuk dijadikan sebagai makanan burung. Meskipun ukuran Kroto memang terbilang kecil dan mungil akan tetapi kandungan nutrisi yang terkandung pada Kroto sangatlah bagus. Berikut ini adalah penjelasan tentang kandungan dan nutrisi pada Kroto.
ruang untuk budidaya tak seberapa luas, Hanya 4 m x 3m, Tersusun rak bertingkat tiga untuk menampung puluhan stoples transparan. Stoples-stoples itu rumah bagi ratusan semut rangrang Oecophylla smaragdina. Membudidayakan semut rangrang agar bisa menuai kroto atau telurnya. Pria 37 tahun itu mengendus peluang besar bisnis kroto setelah kerap bertandang ke pasar burung.
BACA JUGA:Gajah Mati Prioritaskan Peningkatan SDM
semut rangrang menyukai pohon berdaun lebar, lemas dan lentur seperti daun melinjo, Mangga, Nangka, Dan Rambutan. Daun lebar dan lemas mempermudah semut pekerja membuat sarang. Daun yang lentur juga membuat sarang susah ditembus predator. Sehingga ratu aman.
Menurut pengamatan Suwandi semut-semut itu berkembang biak di pohon melinjo, meski ada juga yang kabur. Selama percobaan budidaya itu a belum pernah panen. Setahun berselang a memindahkan lokasi budidaya di ruangan 4 m × 3 m. Di situlah a beternak semut rangrang penghasil kroto.
Semut rangrang penghasil kroto. Kini Wawan menuai 5-10 kg kroto per hari. Orang pengepul mengambil hasil panen itu dan embeli Rp90.000 per kg. Padahal permintaan kroto yang datang padanya mencapai 150 kg per hari.
Dari sebuah stoples dapat menghasilkan 0,.5 ons dari sebuah stoples berkapasitas 1,5 liter per bulan. Mengambil semua kroto di stoples itu dan menyisakan semua telur berbentuk larva yang masih menempel. Tujuannya agar produksi kroto berkesinambungan.
BACA JUGA:Gurun di Arab Mulai Menghijau, Tanda-tanda Kiamat?
Dilihat Pemeliharaan semut meliputi pemberian pakar dan pengontrolan tempat budidaya. Untuk pakan, Dibagi menjadi dua, Yaitu pakan basah berupa air gula dan pakan kering berupa jangkrik dan ulat Hongkong. mengencerkan gula cair dan menempatkannya di atas tatakan. la menghabiskan 5 kg sebulan untuk pakan semut di 500 stoples.
pengaturan suhu ruang dan pengendalian hama seperti semut hitam, kecoak, dan cecak.
Pengontrolan dilakukan setiap hari, Setelah 60 hari, kroto dipanen dengan cara memisahkan koloni semut dan kroto menggunakan ayakan. Berikutnya semut rangrang dapat dimasukkan ke stoples lagi.
Dari setiap stoples berkapasitas 1 liter 300-600 g kroto. Para pembudidaya kroto di berbagai daerah itu mengatakan bahwa mereka membudidayakan semut tapa ratu. Upaya para peternak membudidayakan semut.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: