Lunturnya Tradisi Gotong Royong di Wilayah V Koto

Lunturnya Tradisi Gotong Royong di Wilayah V Koto

Lunturnya Tradisi Gotong Royong di Wilayah V Koto - Ilustrasi -

Camat Ajak Kades Bangkitkan Semangat Gotong- Royong

V KOTO, RADARMUKOMUKO.COM - Gotong-royong merupakan identitas masyarakat desa, namun saat ini semangat gotong- royong mulai hilang bersama perkembangan zaman.

Memang tidak sepenuhnya hilang, namun secara perlahan kebiasaan gotong royong mulai surut.

Hal tersebut disebabkan oleh orang yang mulai mementingkan diri sendiri dan mulai sibuk dengan kepentingan mereka masing-masing.

BACA JUGA:Informasi Terkini, Warga Bisa Dapatkan BBM Subsidi 80 Liter per Hari, Ini Ketentuannya

Padahal gotong royong merupakan budaya yang menjadi salah satu identitas perilaku kolektif masyarakat Indonesia, terutama masyarakat di pedesaan. 

Terkait mulai lunturnya tradisi gotong royong di wilayah V Koto di akui oleh Camat, Ali Muchsin, S.Pd, M.AP.

Dimana kegiatan sosial yang sangat mulia dan tanpa pamrih tersebut sudah maulai jarang terlihat atau ditemukan.

Hanya sebagian kecil kelompok masyarakat di desa yang masih melaksanakan tradisi gotong royong.

BACA JUGA:Suami Pergi Melaut, Istri Dibobokin Tetangga

‘’Memang betul, tanpa kita sadari salah satu tadisi yang mulia (gotong royong) sudah mulai jarang terlihat. Nampaknya sudah mulai luntur dengan perkembangan zaman yang penuh kecanggihan teknologi ini,’’ akui Camat.

Menurutnya, hilangnya budaya gotong royong dikalangan masyarakat maupun di kalangan remaja ada beberapa faktor yang memengaruhi.

Salah satu faktor  yang dapat menyebabkan lunturnya budaya gotong royong adalah masuknya arus modernisasi.

Dimana arus modernisasi yang masuk ke Indonesia memberikan dampak bagi pembentukan karakter masyarakat, khususnya remaja seperti sikap individualisme yang hanya mementingkan diri sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: