Harga Pertalite dan Solar Tidak Turun, Alasannya Begini?

Harga Pertalite dan Solar Tidak Turun, Alasannya Begini?

Harga Pertalite dan Solar Tidak Turun, Begini Alasannya?--

Sementara itu, harga BBM Pertamax Turbo diturunkan dari sebelumnua Rp15.200 menjadi Rp14.050 per liter dan Dexlite menjadi Rp16.150 per liter dari sebelumnya Rp18.300,’’  papar Nicke saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023) dikutip dari solopos.com.

BACA JUGA:Introvert Ngga Bakal Sukses? Ternyata Hal ini Justru Membuat Introvert jadi Sukses

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pemerintah belum berencana untuk menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar pada awal tahun ini.

Sikap itu disampaikan Erick setelah pemerintah bersama dengan PT Pertamina (Persero) sepakat untuk menurunkan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax dan turunannya di tengah pelemahan harga minyak mentah dunia saat ini.

BACA JUGA:Gaji Anggota BPD Naik Drastis

Erick beralasan harga Pertalite dan Solar subsidi masih berada di bawah harga keekonomian kendati harga minyak mentah mengalami pelemahan di level US$79 per barel.

Oleh karena itu, harga Pertalite belum mengalami perubahan atau tetap sebesar Rp10.000 per liter dan Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.

BACA JUGA:Hebat! 46 Desa Ini Tercepat Sahkan APBDes

“Pertalite yang harga minyak dunia masih tinggi harga jual Rp10.000, itu masih dibantu pemerintah Rp1.100, jadi luar biasa pemerintah membantu masyarakat,” kata Erick saat konferensi pers di SPBU Pertamina M.T Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023) seperti dilansir Bisnis.

Di sisi lain, Erick menggarisbawahi, pelemahan minyak mentah dunia belakangan dipastikan ikut menurunkan biaya pembentuk sejumlah BBM nonsubsidi milik Pertamina tahun ini.

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Anggarkan Ratusan Juta untuk Pencegahan Stunting

Kepastian itu diperoleh lewat proyeksi harga BBM nonsubsidi mendatang mengacu pada asumsi rata-rata minyak mentah dunia di level US$79 per barel.

Proyeksi itu juga telah disepakati dalam rapat tiga menteri yang terdiri atas Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri ESDM yang turut dihadiri Direktur Utama Pertamina pada akhir Desember 2022.(jar/net)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: