Waspada, Mukomuko Garis Merah Penyakit LSD ?

Waspada, Mukomuko Garis Merah Penyakit LSD ?

--

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Waspada, penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) mulai merebak di wilayah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Data terbaru, di daerah ini telah ditemukan 33 kasus ternak sapi terserang penyakit yang bisa mengakibatkan kematian tersebut.

‘’Penyebaran virus LSD mulai ditemukan sejak November lalu. Semakin hari terus bertambah. Data sementara sudah ditemukan 33 kasus ternak positif LSD,’’ kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Mukomuko, drh. Diana Nurwahyuni ketika ditemui radarmukomuko.com di ruang kerjanya, Selasa, 20 Desember 2022.

Akibat serangan virus LSD dapat menyebabkan kematian pada ternak. Menurut Diana, untuk sementara ini sudah ditemukan 2 ekor ternak yang mati akibat LSD. 

‘’Dari dua ekor ternak sapi yang mati itu, keduanya masih di bawah umur satu tahun. Artinya, masih anakan,’’ ujarnya. 

Kasus suspect LSD terbanyak ditemukan di wilayah Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Menyusul di Desa Tanjung Mulya dan Rawa Mulya Kecamatan XIV Koto. Terbaru, kata Diana, juga ditemukan 4 kasus di wilayah Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko. Penyebaran ini perlu diwaspada. Kepada peternak, diharapkan segera melapor ke dinas atau dokter hewan terdekat ketika ditemukan gejala LSD pada ternak. 

‘’Penyebaran virus ini beda dengan PMK. Virus ini bisa menyebar atau berpindah ke ternak lainnya melalui gigitan lalat atau sejenisnya. Ternak yang terserang bisa dipantau secara kasat mata. Bentuknya seperti cacar. Jika sudah ditemukan gejala ini, langkah pertama yang dilakukan peternak, memisahkan ternak terserang virus dari kandang. Kemudian, segera laporkan ke dinas,’’ pintanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, Apriansyah, ST., MT mengungkapkan, sebagai upaya mengatasi penyebaran LSD, sementara ini pihaknya telah menurunkan dokter hewan ke lapangan untuk melaksanakan penyemprotan disenfektan dan membersihkan kandang. 

‘’Penanganan sementara sudah, dokter hewan sudah kita turunkan untuk mengecek kondisi dan melakukan penyemprotan disenfektan kandang ternak terserang LSD. Untuk vaksinasi, kita segera usulkan vaksinnya ke pusat,’’ terang Apriansyah. 

Perlu diketahui juga, kata Apriansyah, untuk sementara ini ternak dari Kabupaten Mukomuko dilarang di bawa ke luar daerah.  

‘’Selain itu, juga dilakukan pembatasan untuk perdagangan ternak. Ternak dari Kabupaten Mukomuko untuk sementara dilarang di bawa keluar daerah,’’ demikian Apriansyah.

Perlu diketahui, LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). LSDV merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili poxviridae. Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing atau domba serta lainnya. 

Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kuli, namun virus LSD juga diekskresikan melalui daerah, leleran hidung dan air mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD. Seperti kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. Tidak hanya itu, penularan mekanis juga dapat melalui vektor nyamuk dan lalat, migas penggigit dan caplak. (nek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: