Jembatan Lubuk Bangko Segera Direhab
--
SELAGAN RAYA, RADARMUKOMUKO.COM – Jembatan yang berada di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya, segera direhab. Jika memungkinkan, rehab dalam Minggu ini. Kepastian ini disampaikan oleh, Yusuf, ST. Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko. Senin (21/11). Tidak seluruh lantai jembatan diganti. Tapi diutamakan yang sudah lapuk. Sesuai dengan kemampuan keuangan.
‘’Jembatan gantung Lubuk Bangko, segera direhab. Sekarang sedang proses mencari material,’’ujar Yusuf.
Disampaikan Yusuf, banyak jembatan di Mukomuko, yang kondisi rusak parah. Semua butuh perhatian dan perbaikan. Disisi lain, kondisi keuangan terbatas. Pihak Dinas PUPR, telah memiliki data kondisi jembatan yang ada di berbagai wilayah. Sebagian besar butuh perbaikan. Dan mendesak. Dengan kata lain, jembatan rusak yang belum diperbaiki, bukan karena tidak tahu. Tapi belum mampu dari segi anggaran.
‘’Kami baru saja melakukan rehab jembatan menuju SP 10 (Desa Rawa Bangun, red). Selanjutnya giliran jembatan di Lubuk Bangko,’’ tambah Yusuf.
Penjabat (Pj) Kades Pondok Baru, Reddy Setiawan, menyampaikan, secara geografis, jembatan tersebut lebih dekat dengan Lubuk Bangko. Secara administrasi, jembatan masuk dalam wilayah Desa Pondok Baru. Sehubungan dengan itu, pemerintah Pondok Baru, telah mengajukan proposal resmi rehab jembatan tersebut. Proposal disampaikan ke pihak Dinas PUPR. Secara lisan, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR, mengatakan segera merehab jembatan tersebut. Warga masih menunggu realisasi dari janji tersebut.
‘’Kami masih menunggu perbaikan jembatan yang dijanjikan Kadi PUPR,’’ jelas Reddy.
Hal senada disampaikan oleh Bujang Anda, Kades Lubuk Bangko. Jembatan yang berada di atas Sungai Selagan, sudah tidak layak. Sangat membahayakan warga yang melintas. Banyak papan yang lapuk. Patah. Dan meninggalkan lobang. Selain motor, jembatan ini juga dilalui mobil. Luas kebun dan sawah di seberang Sungai Selagan mencapai ratusan hektare. Ratusan ton sawit diangkut melintasi jembatan, setiap minggunya. Sejak 15 hari terakhir, mobilitas di jembatan meningkat. Hal itu menyusul sedang musim panen padi.
‘’Kadang warga membawa papan sendiri, agar bisa melintas di atas jembatan. Apapun kondisinya, terpaksa warga melintasinya. Kami khawatir akan timbul korban jiwa,’’ demikian Bujang Anda.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: