Belum ada Penanganan Longsor di Medan Jaya
Pengecekan: Rombongan BWSS VII saat turun melihat kondisi longsor di Desa Medan Jaya--
IPUH, RADARMUKOMUKO.COM - Kondisi longsor di Desa Medan Jaya Kecamatan Ipuh, sudah dicek oleh berbagai pihak. Mulai dari BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi Bengkulu, hingga rombongan dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Provinsi Bengkulu. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada kepastian untuk penanganan longsor tersebut. Baik dari Kabupaten pun dari Provinsi. Sementara kondisi longsor itu, sangat mengancam rumah warga setempat. Bahkan saat ini, sudah ada 1 Unit bangunan milik warga yang ambruk akibat longsor itu. Jika tidak segera ditangani, maka ada bangunan lain yang ikut ambruk. Karena jarak tebing yang longsor dengan rumah warga hanya kurang lebih sekitar 1,5 meter.
Berdasarkan data yang terhimpun Radar Mukomuko, saat ini sudah ada warga yang menjadi korban. Yaitu, 1 Unit bangunan sarang walet milik bapak Edi Saputra warga setempat sudah amblas akibat longsor ini. Sekarang longsor itu tengah mengancam rumahnya dan 2 Unit bangunan lain. Yaitu, milik pak Anasri dan bangunan milik dealer Utama Motor. Jarak pondasi bangunan itu dari tebing yang longsor hanya sekitar 1,5 meter. Posisi 3 Unit bangunan tersebut sangat genting dan darurat. Jika peristiwa ini tidak segera ditangani. Maka 3 Unit bangunan milik warga tersebut akan ikut tergerus longsor. Untuk sementara, warga setempat hanya bisa bersabar. Dan berharap ada penanganan dadi pemerintah.
Kepala Desa (Kades) Medan Jaya, Afrizal (Akang) menyebut, pihaknya dari Pemdes sudah berupaya semaksimal mungkin. Proposal permohonan penanganan longsor itu, sudah mereka sampaikan ke BPBD Kabupaten, BPBD Provinsi bahkan ke BWSS VII Provinsi Bengkulu. Proposal itu sudah ada respon. Mereka sudah turun langsung untuk melihat kondisi longsor tersebut. Namun, untuk penanganannya belum ada kepastian. Menurut BPBD Mukomuko, estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan longsor itu cukup besar. "Kita sudah berupaya menyampaikan proposal. Kita harap masyarakat bersabar. Karena penanganan longsor itu tidak bisa cepat. Saat ini pihak BWSS VII Provinsi sudah turun, mereka akan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan longsor tersebut," kata Akang kemarin.
Sementara, Edi Saputra pemilik bangunan sarang walet yang amblas akibat longsor itu, berharap ada tindakan dari pemerintah. Kalau tidak rumah yang dihuninya ini akan sama dengan bangunan sarang walet miliknya, ambruk tergerus longsor. Ia harap untuk penanganan awal setidaknya ada normalisasi sungai. Sehingga air Sungai Muar itu tidak lagi bertumpu di tebing yang sudah longsor. "Sekarang inikan posisi air sungai itu, bertumpu langsung dengan tebing yang sudah longsor. Dengan adanya normalisasi sungai, air sungai itu tidak lagi menumpu ke tebing yang longsor tersebut. Itu harapan kita sebagai penanganan awal," ujarnya.(ide)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: