Aparat Didesak Usut Tuntas Pemilik Alat Berat di HPT Air Ipuh 1
--
AIR RAMI, RADARMUKOMUKO.COM – Penemuan kayu olahan dan 1 unit alat berat jenis buld dozer di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh 1, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu harus diusut tuntas.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komunitas Masyarakat Peduli Alam Sekitar (Kompast) Kabupaten Mukomuko, Edi Supri kepada radarmukomuko.com, Senin, 14 November 2022.
‘’Kami meyakini pemilik alat berat yang diduga menggarap HPT Air Ipuh 1, bukan orang biasa. Menyikapi ini, kami minta kepada aparat mengusut tuntas, tanpa pandang bulu,’’ ungkap Edi Supri.
Alat berat dan kayu olahan dari berbagai ukuran sebanyak 5,1 kubik ditemukan oleh tim patroli pengamanan hutan dari KPHP Mukomuko bersama Polres Mukomuko serta Kodim 0428/Mukomuko pada pekan lalu.
‘’Di lokasi juga ada alat berat, jadi sangat mudah melacak siapa pemiliknya. Dan kami percaya kepada aparat penegak hukum dapat mengusut persoalan ini secara cepat,’’ ujarnya.
Terkait adanya penemuan kayu olahan dan alat berat di HPT Air Ipuh 1, sebelumnya disampaikan oleh Kepala KPHP Mukomuko, Aprin Sialoho, S.Hut. Hanya saja, pihak KPHP belum mengetahui siapa pemilik kayu dan alat berat bersangkutan.
"Kami belum tahu siapa pemilik alat berat dan pemilik kayu itu. Untuk alat berat dan kayu, sudah di police line oleh aparat kepolisian Polres Mukomuko,’’ ujar Aprin.
Aprin juga menduga, alat berat yang ditemukan di dalam kawasan HPT, dipakai pelaku untuk membuka akses jalan dari luar menuju ke dalam kawasan.
Terkait permasalahan tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Mukomuko. Diharapkan, Polres Mukomuko cepat mengungkap pelaku dibalik aktifitas pembukaan lahan dan pembalakan liar di kawasan HPT Air Ipuh I.
"Alat berat dan kayu olahan yang berada dalam kawasan hutan tanpa izin telah kami serahkan penuh penyelidikanya kepada Polres Mukomuko. Semoga secepatnya terkuak," harapnya.
Untuk operasi pengawasan hutan di wilayah ini, akan terus dilaksanakan. Tujuannya, untuk menyelamatkan hutan kawasan dari para perambah dan pembalakan liar. Hanya saja, untuk kapan operasi lanjutan akan dilaksanakan, tunggu kesiapan tim.
"Nanti kita kabari lagi kalau akan operasi. Yang jelasnya, dengan temuan ini kami akan lebih menggiatkan operasi di hutan," pungkasnya. (nek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: