Pengendalian Harga Telur, Pemkab Mukomuko Bakal Jajaki Daerah Pemasok

Pengendalian Harga Telur, Pemkab Mukomuko Bakal Jajaki Daerah Pemasok

Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak, CA., CPA--

RADARMUKOMUKO.COM – Harga telur di wilayah Kabupaten Mukomuko kerap tidak stabil. Terkadang mencekik. Karena telur ayam yang beredar di daerah ini dipasok dari luar daerah. Umumnya, telur ayam broiler maupun ayam kampung yang beredar di pasaran dipasok dari daerah Kota Payakumbuh dan sekitarnya. 

Menyikapi persoalan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko di bawah kepemimpinan Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA bakal mengambil langkah pengendalian, melalui intervensi harga pasar. Bahkan, bupati menginginkan adanya kerjasama menguntungkan antara daerah pemasok telur dengan Mukomuko. 

‘’Terkhusus di Kabupaten Mukomuko, pada umumnya harga barang kebutuhan masih stabil. Hanya saja, terjadi inflasi pada harga telur ayam. Menyikapi ini, nanti kita mengutus Sekda untuk menjajaki daerah pemasok telur. Harapan kita, kedepan adanya kerjasama antar daerah, untuk menstabilkan harga telur,’’ ungkap Bupati Sapuan. 

Kerjasama dengan daerah pemasok telur, diperkirakan langkah tepat untuk pengendalian harga telur di pasaran. Namun Pemkab perlu menyelami lebih jauh, penyebab harga telur di daerah ini sering tidak stabil. 

‘’Kita jajaki dulu. Mengapa harga telur bisa mahal, padahal pasokan pakan seperti jagung dan lainnya di datangkan dari Mukomuko. Apakah karena transportasi atau faktor lainnya,’’ ujarnya.  

‘’Setelah kita tinjau, dimana titik persoalannya. Sekiranya butuh kerjasama, ya tiada salahnya kita bangun kerjasama. Asalkan masyarakat kita bisa memperoleh harga telur dengan harga relatif lebih murah. Bila perlu, kita daerah subsidikan biaya transportasinya,’’ ulasnya. 

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST., MT menyampaikan bahwa, harga telur di wilayah Kabupaten Mukomuko per hari ini, relatif masih tinggi. Disampaikan, untuk telur ayam broiler Rp 25,600 per kilogram (Kg) dan harga telur ayam kampung melonjak hingga Rp 60.000 per Kg. 

‘’Umumnya, harga barang kebutuha pokok masih stabil. Kecuali telur, terjadi lonjakan. Untuk 1 kilo telur broiler dengan kisarannya sekitar 16 hingga 17 butir, dijual di pasaran Rp 25.600. Akan lebih mahal lagi untuk telur ayam kampung, Rp 60.000 ribu per kilo,’’ demikian Ruri Irwandi. (nek)     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: