Desa Makmur Jaya Sukses Kembangkan Ternak Lele

Desa Makmur Jaya Sukses Kembangkan Ternak Lele

--

RADARMUKOMUKO.COM - Pemerintah Desa (Pemdes) Makmur Jaya Kecamatan Air Rami, sukses merealisasikan program ketahanan pangan yang bersumber dari Dana Desa (DD) 20 persen Tahun Anggaran (TA) 2022. Dimana program ketahanan pangan yang mereka realisasikan yaitu. Budidaya ternak ikan lele. Pengelolaan program ketahanan pangan ini bisa dikatakan sudah berhasil. Sebab, panen perdana tempo hari. Mereka mendapatkan hasil 600 Kilo Gram (Kg). Hasil panen tersebut langsung dibagikan kepada masyarakat. Dan sebagian dijual dengan pihak pengepul untuk kelanjutan. 

Kepala Desa (Kades) Makmur Jaya, Agus Salim mengatakan, sesuai dengan hasil musyawarah bersama tokoh masyarakat dan BPD beberapa waktu lalu. Dimana Jenis program ketahanan pangan yang akan direalisasikan yakni budidaya ikan lele. Jumlah pengadaan kolam untuk ternak ikan lele itu sebanyak 48 Unit. Dalam satu kolam benih bibitnya 1000 ekor. Jadi, total pengadaan bibit lele keseluruhan sebanyak 48.000 ekor. "Setelah dikelola selama kurang lebih 4 bulan. Minggu lalu kita melaksanakan panen perdana. Hasil yang diperoleh tembus 600 Kg," kata Agus Salim.

Dijelaskannya, hasil panen kolam tersebut, sebagian dibagikan kepada warga. Sisanya dijual dengan pengepul yang ada di pasar. Uang hasil penjualan ini akan digunakan untuk pembelian bibit program lanjutan. Karena program ini tidak hanya ada tahun ini saja. Tetapi program ini berkelanjutan. "Setelah panen, masing-masing kelompok pengelola mendistribusikan ikan lele ke masyarakat. Sebagai tambahan gizi. Kemudian sisanya kita jual ke pengepul. Kita optimis program ketahanan pangan bidang budidaya ikan lele ini berkembang dan berkelanjutan," jelasnya.

Ditambahkannya, program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintahan ini sangat bagus. Dan masyarakatpun terlihat sangat antusias mengelola program ini. Hasil pengelolaan program ini memang berpihak kepada masyarakat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan. Secara tidak langsung juga memenuhi kebutuhan gizi. "Waktu panen perdana kemarin. Masih ada yang disortir. Kita hanya panen yang sudah berukuran besar saja. Sementara yang masih kecil disortir atau dipisahkan. Dan dipanen setelah berukuran besar," tutupnya.(ide)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: