Puluhan Hektare Kebun Sawit Lenyap Dihantam Erosi
--
RADARMUKOMUKO.COM - Erosi sungai terus menjadi ancaman masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Mukomuko. Erosi tidak hanya mengancam rumah, tetapi juga perkebunan milik masyarakat. Hal ini bisa dilihat di wilayah Kecamatan V Koto. Hampir puluhan hektare perkebunan sawit milik masyarakat yang berada di bantaran aliran sungai Air Manjuto amblas ke sungai akibat erosi. Tidak hanya perkebunan sawit saja, tetapi juga ada lahan persawahan yang juga ikut menjadi korban erosi. Belumlagi rumah warga di beberapa desa yang juga ikut terancam longsor akibat erosi. Sayangnya hinga sekarang belum ada penanggulangan dari pemerintah melalui Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu.
''Mungkin sudah ada puluhan hektare kebun sawit dan sawah di sepanjang aliran sungai Air Manjuto ini yang amblas. Dan itu terus terjadi setiap tahunnya. Jika tidak segera ditangani puluhan hektare kebun milik warga lainnya juga terancam erosi,'' ujar Camat V Koto, Ali Muchsin, S.Pd, M.AP.
Padahal pemerintah kecamatan maupun pemerintah desa di wilayah tersebut terus menyampaikan ancaman erosi kepada instansi terkait. Baik secara proposal maupun secara langsung, untuk mencari solusi supaya lahan persawahan dan perkebunan sawit milik warga tidak erosi. Karena dibeberapa titik rawan erosi tidak pernah sama sekali ada pembangunan untuk penanggulangan erosi. Apalagi sekarang musim penghujan, erosi sungai terus terjadi dan mengikis lahan daratan yang ada.
''Jika kita data, mungkin bisa lebih dari puluhan hektar kebun warga yang terkena erosi. Karena masih banyak kebun yang berada sepanjang Sungai Air Manjuto ini, belum lagi rumah warga. Untuk mendapat data yang real terkait jumlah lahan warga yang terkena erosi, nanti saya minta kades untuk mendata ulang. Termasuk lahan milik warga yang sudah terkena erosi,'' sampai Ali Muchsin.
Sementara itu, Kepala Desa Resno, Mardalius mengatakan hal yang sama apa yang telah disampaikan camat. Dimana di desanya sudah beberapa hektare kebun sawit milik warga lenyap terbawa arus sungai Air Manjuto karena erosi. Belum lagi lahan persawahan milik warganya yang juga sudah banyak amblas kesungai. Lebih parah lagi, kata Mardalius, ada beberapa rumah warga yang sudah dekat dengan bibir sungai. Tidak menutup kemungkinan bakal ikut longsor akibat erosi.
''Ada beberapa rumah yang hanya berjarak sekitar enam meter dari bibir sungai. Jika tidak segera ditangani maka akan terancam erosi, kalau kebun sudah beberapa hektar yang amblas ke sungai,'' beber Mardalius. (api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: