Perbarui Data, Wagub Rosjonsyah Optimis Kemiskinan di Mukomuko Menurun Tajam

Perbarui Data, Wagub Rosjonsyah Optimis Kemiskinan di Mukomuko Menurun Tajam

--

RADARMUKOMUKO.COM – Dalam kunjungan kerja (Kunker) sekaligus melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Mukomuko, Jum’at (19/08/2022). 

Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah, SIP., M.Si menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Mukomuko, dapat terlaksana secara optimal. 

Hasil dari kesungguhan Pemkab setempat, kata Rosjonsyah, jumlah warga miskin di Kabupaten Mukomuko mengalami penurunan tajam. Data terakhir, angka kemiskinan di daerah ini berada di bawah rata-rata kabupaten kota di Provinsi Bengkulu. 

‘’Angka kemiskinan di Kabupaten Mukomuko masih tercatat 11,93 persen. Ini masih memakai data lama, data tahun 2015. Jika data itu diperbaharui, saya yakin jumlah kemiskinan di Mukomuko bakal jauh berkurang,’’ ungkap Rosjonsyah. 

Untuk validasi angka kemiskinan tersebut, Wagub Rosjonsyah meminta Pemkab Mukomuko segera membentuk tim update data, melibatkan unsur Bhabinkamtibmas, Babinsa, pemerintahan desa dan petugas Linmas di masing-masing desa. 

‘’Melalui tim ini, mereka yang lebih tahu mana yang kaya mana yang miskin, mana warga yang layak menerima PKH dan mana yang tidak. Nanti hasil kerja tim ini akan kita laporkan ke Kemensos. Yakin saya, angka kemiskinan di daerah ini bisa turun dari itu (data lama),’’ tegasnya. 

Seiring dengan pelaksanaan update data kemiskinan, Pemkab juga harus cakap dalam menyusun program kerja dan anggaran yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan. Kata Rosjonsyah, misalnya melaksanakan program bedah rumah, peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) dan lainnya. 

‘’Dalam penanggulangan kemiskinan ini, Pemkab harus bersinergi dengan Kades. Buat program yang tepat sasaran. Kalau ini sudah berjalan, saya tidak yakin angka kemiskinan di Mukomuko tidak mencapai angka 11,93 persen,’’ ulasnya. 

Lebih lagi Kabupaten Mukomuko merupakan daerah sentra perkebunan kelapa sawit. Jika warganya benar-benar ingin bekerja, ia yakin tidak ada lagi kemiskinan di daerah ini. 

‘’Sektor perkebunan kelapa sawitnya sangat luar biasa. Jangankan yang punya sawit, yang mengumpul buah jatuh (brondolan, red) hasilnya cukup,’’ ulasnya.

Disisi lain, persoalan kemiskinan merupakan hal yang sangat prinsip untuk ditanggulangi. Menurut Rosjonsyah, tanggung jawab penanggulangan kemiskinan bukan saja pemerintah semata, tetapi semua elemen sesuai dengan kewenangannya. Termasuk perusahaan swasta, perusahaan BUMD dan BUMN. 

Dikatakannya, penanggulangan kemiskinan ini dapat dilaksanakan dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin. Kemudian, meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin, menjamin keberlanjutan usaha mikro serta kecil dan membentuk sinergi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. 

‘’Penanggulangan kemiskinan merupakan tanggung jawab bersama. Mudah-mudahan, melalui kunjungan kerja ini dapat melahirkan suatu komitmen yang nyata dalam penanggulangan kemiskinan di Provinsi Bengkulu, terlebih lagi pada masa pandemi Covid saat ini,’’ demikian Rosjonsyah. (nek) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: