Warga Bangun Jalan Secara Swadaya
SWADAYA: Camat didampingi Kades melihat pelaksanaan pembangunan rabat beton yang dilakukan secara swadaya oleh warga Suka Maju, Rabu (3/8).-SAHAD/RM-
PENARIK, RADARMUKOMUKO.com - Camat Penarik, Syafriadi, SKM, M.Kes, memberikan acungan 2 jempol untuk warga Desa Suka Maju, Kecamatan Penarik. Khususnya warga Rt 1. Dimana secara swadaya mereka membangun jalan rabat beton. Jalan yang akan dibangun sepanjang 120 meter. Jalan ini merupakan jalan penghubung antara Suka Maju dengan Bukit Makmur. Jika dihitung dengan rupiah, dibutuhkan dana sekitar Rp 60 juta untuk pembuatan rabat beton tersebut. Di sela-sela kegiatan Monev, camat bersama tim, menyempatkan diri melihat pembangunan rabat beton yang baru dimulai ini.
''Luar biasa, apa yang dilakukan oleh warga Suka Maju, khususnya Rt 1. Mereka secara suka rela iuran dan Gotong-royong membuat rabat beton. Ini layak dicontoh oleh desa lain,'' papar Syafriadi.
Kades Suka Maju, Sutarto, menyampaikan, jalan kabupaten yang dibangun rabat beton, kondisinya menanjak. Ketika hujan, jalan licin. Ketika musim kemarau, koral berserakan. Intinya saat hujan dan kemarau, jalan sulit dilalui kendaraan. Disisi lain, lalu lintas di jalan ini cukup tinggi. Melihat kondisi yang ada, warga sekitar muncul ide untuk membangun rabat beton. Ide ini dibawa rapat tingkat desa. Akhirnya disepakati membuat rabat beton secara swadaya. Warga diminta iuran sesuai kemampuan. Sebagian menyumbang dalam bentuk material, ada juga yang menyumbang uang.
''Selaku Kades, saya mendukung ide kreatif dari masyarakat. Material sudah terkumpul, dan pekerjaan sudah dimulai,'' jelas Sutarto.
Sutarto menambahkan, pembuatan rabat beton swadaya ini direncanakan 2 titik. Titik pertama 120 meter, sedangkan dalam proses pengerjaan. Titik kedua 70 meter. Pekerjaan akan dilakukan setelah titik pertama ini selesai.
''Rencana akan dibuat rabat beton swadaya 2 titik. Targetnya tahun ini selesai,'' tambah Sutarto.
Ketua Rt 1, Desa Suka Maju, Tukiran, menjelaskan di Rt 1 ini ada 120 Kepala Keluarga. Dari jumlah tersebut, hanya 100 KK yang diminta sumbangan dan itu Gotong-royong membuat rabat beton ini. Sisanya dibebaskan karena janda tua dan Lansia. Pekerjaan dilakukan secara bergantian sesuai kelompok yang sudah dibentuk. Setiap kelompok berjumlah 10 orang. Kelompok 1 sampai 10 waktu kerjanya ditentukan dengan cara diundi.
''Sumbangan bukan hanya warga Rt 1 saja. Warga di luar Rt 1, banyak juga yang nyumbang. Kalau pekerja yang dijadwalkan hanya warga Rt 1. Warga lain boleh juga membantu,'' pungkas mantan Kadus tersebut.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: