Ternak Tertular PMK Belum Ditemukan di Mukomuko

Ternak Tertular PMK Belum Ditemukan di Mukomuko

--

RADARMUKOMUKO.COM – Kasus ternak sapi terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum ditemukan di wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko Fitriyani, S.Pt pada Minggu (26/06/2022).

‘’Sementara ini belum ditemukan PMK. Namun kasus PMK pada sapi sudah ditemukan di kabupaten tetangga. Ini tinggal menunggu waktunya, dan patut kita waspadai,’’ ungkap Fitriyani.    

Di Provinsi Bengkulu, kasus sapi terinfeksi PMK sudah ditemukan di beberapa kabupaten. Diantaranya, Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu. Sebelum merambah ke Bengkulu, mulanya kasus PMK sudah ditemukan di daerah Provinsi Aceh dan Pulau Jawa. Bahkan, kata Fitriani, kasus PMK sudah masuk ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

‘’Sebagai antisipasi, kami telah mengaktifkan 2 lokasi cek poin. Setiap sapi yang keluar masuk Mukomuko dilakukan pemeriksaan. Untuk sapi yang masuk dan keluar dari daerah Pesisir Selatan, dilakukan cek kesehatan di pos cek poin Lubuk Pinang,’’ ujarnya.

Disisi lain, Fitriyani juga menyampaikan bahwa pihaknya kesulitan melakukan pemeriksaan terhadap pedagang sapi yang nakal. Terkesan mengelak dari proses pemeriksaan petugas tim kesehatan.

‘’Kesulitan dalam pemeriksaan masih ditemukan. Bagi pedagang sapi yang nakal, mereka terkesan mengelak dari petugas,’’ ulasnya.

Untuk pengawasan ternak sapi keluar masuk Kabupaten Mukomuko dari Bengkulu Utara. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Bengkulu Utara.

‘’Upaya lain, kami juga koordinasi dengan Pemkab Bengkulu Utara untuk pendirian pos cek poin di batas Bengkulu Utara – Mukomuko. Namun mereka masih terkendala dari segi anggaran,’’ terangnya.  

Virus PMK sangat dikhawatirkan, karena mudah menular. Virus ini dapat menyebar melalui udara dengan radius 10 kilometer. Bahkan manusia atau kendaraan bisa menjadi perantara penyebaran virus PMK.

''Virus penyebab PMK bisa bertahan di baju atau mobil selama 24 jam,'' tambah Fitriyani.

Selain itu, virus PMK dapat menular pada kambing. Penularan ini sangat sulit dideteksi. Pasalnya kambing yang terserang PMK tidak menunjukkan gejala. Lain halnya pada sapi, terlihat luka pada kaki atau mulut. Pada dasarnya, PMK ini tidak begitu bahaya, karena tingkat kematiannya rendah, 2-5 persen. Yang menjadi masalah adalah, Mukomuko belum memiliki obatnya. Dan ketika sudah terjangkit, sangat sulit diatasi.

''Kalau ada daerah yang terjangkit PMK, solusinya dilakukan isolasi. Kita belum memiliki obatnya,'' pungkasnya. (nek)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: