Pemkab Mukomuko Raih MURI Batik Etnik di Ambang HUT ke 19
MUKOMUKO, radarmukomuko.com – Sejarah baru bagi Pemerintah Kabupaten Mukomuko di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko, Sapuan - Wasri. Kegiatan mengenakan busana batik etnik (batik Mukomuko) sembari membacakan asmaul husna oleh para anak-anak usia dini di ambang HUT Kabupaten ke 19 tahun 2022, meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pencatatan MURI kegiatan mengenakan busana batik etnik yang dikuti 3.971 peserta anak PAUD dari 15 kecamatan se Kabupaten Mukomuko, dilaksanakan secara virtual dan tatap muka, pada Rabu (23/02). Sehari jelang sidang paripurna istimewa HUT ke 19 Kabupaten Mukomuko tahun 2022. Dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes), pada kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA, Wakil Bupati Mukomuko Wasri, Ketua DPRD Mukomuko, M. Ali Saftani, SE, pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Pj Sekdakab Mukomuko dan sejumlah pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Mukomuko. Tak kalah penting, Bunda PAUD Mukomuko, Ny. Hj Nurliyana Habsjah Sapuan turut hadir dan berperan aktif menyukseskan kegiatan tersebut. Selanjutnya, dari pantauan harianradarmukomuko.com. Piagam penghargaan MURI mengenakan busana batik etnik oleh anak usia dini terbanyak diterima oleh Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA di Gedung Media Center Dinas Kominfo Mukomuko, usai pencatatan. Semoga, dengan perolehan rekor MURI, batik etnik khas daerah Mukomuko semakin booming, baik di tingkat nasional maupun mancanegara. ‘’Harapan kita tentunya, dengan pencatatan rekor MURI ini, batik khas daerah kita dapat lebih dicintai, disukai dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat untuk mengenakannya,’’ ungkap Bupati Sapuan. Tak cukup sampai disini. Kearifan lokal, Bupati menginginkan batik khas daerah Mukomuko terus berkembang. Menjadi peluang dan sumber ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Mukomuko. Pemerintah daerah dalam hal ini konsisten dalam hal pengembangan. Melalui kegiatan pemberdayaan pembatik dari kelompok Industri Kecil Menengah (IKM). Seperti halnya beberapa waktu lalu, kolaborasi Disperindagkop dan UKM dengan pengurus TP PKK Mukomuko sebagai leading sektor pembinaan terhadap puluhan pengrajin batik di Mukomuko. ‘’Semoga menjadi awal yang baik, batik Mukomuko semakin dikenal. Dan kita dari pemerintah daerah, senantiasai berkomitmen untuk memberdayakan para pengrajin batik khas daerah,’’ ulasnya. Senior manager MURI, Triyono yang langsung melakukan penilaian, mengucapkan selamat atas masuknya batik Mukomuko dalam museum rekor Dunia. Pemberian rekor ini, karena batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang digunakan anak PAUD. Untuk penilaian karena kondisi pandemi, tidak bisa disatu titik, sebagian tampil di kecamatan. ‘’Kita ucapkan selamat atas masuknya batik Mukomuko dalam museum rekor dunia. Peserta tampil tidak disatu titik, kita sudah punya catatan di setiap kecamatan, titik kegiatan dilaksanakan,’’ tutupnya. (nek/adventorial/kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: