PGRI Turun Bela Honorer

PGRI Turun Bela Honorer

MUKOMUKO – Menyikapi informasi, sebagian tenaga honor daerah (Honda) atau pegawai kontrak daerah, terkhusus guru yang akan dirumahkan sebagian, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Mukomuko langsung bergerak. Dimana beberapa waktu lalu pengurus PGRI menghadap dewan menjelaskan kondisi rial dunia pendidikan di Mukomuko, terkhusus menyangkut ketersediaan guru. Mereka berharap sebelum memutuskan rencana merumahkan sebagian honorer ini, dewan maupun pemerintah mempertimbangkan dengan baik. Ketua PGRI Mukomuko, Rasita, S.Pd mengakui, mereka sudah menghadap pimpinan dewan dan komisi tiga, bersama forum honorer Mukomuko. Pada dasarnya mereka mempertanyakan rencana pengurangan tenaga honor di sekolah-sekolah. Alasannya jumlah guru PNS di berbagai sekolah masih minim, bahkan di salah satu sekolah di Malin Deman, guru PNS hanya satu orang, yaitu kepala sekolah, selebihnya tenaga honorer. Maka pemerintah meski profesional dan rasional dalam analisis jabatan. ‘’Kami sudah bertemu dengan ketua dewan dan komisi II membahas mengenai rencana merumahkan honorer ini. Harapan kami bisa dipertimbangkan, karena faktanya, masih banyak sekolah kekurangan guru. Sementara data pemerintah jumlah guru berlebih,’’ katanya. Lanjut Rasita, informasi mengurangi guru honorer ini masih wacana, pemerintah saat ini melakukan analisis terhadap kondisi real di lapangan. Jangan sampai datanya jumlah guru berlebih, sementara sekolah masih kekurangan. Dalam hal ini, mereka mempersilahkan pemerintah melakukan evaluasi, kalau memang faktanya berlebih, pengurangan bisa saja dilakukan. ‘’Inikan masih wacana, enam bulan kedepan masih tahap analisis, kita silahkan saja, kalau memang faktanya berlebih, pengurangan yang dilakukan wajar, tapi harus benar-benar profesional. Terhadap para guru honorer, tidak perlu khawatir, karena enam bulan kedepan masih menganalisa,’’ tuturnya. Ketua DPRD Mukomuko, Ali Saftaini,SE diminta keterangannya menjelaskan, kehadiran perwakilan guru ini dalam rangka konsultasi dan koordinasi. Mereka menyampaikan terkait kondisi yang terjadi di beberapa sekolah, keberadaan para honorer ini sangat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar. Pada prinsipnya dewan mendorong, bagaimana yang terbaik bagi para guru, terutama menyangkut kesejahteraan mereka harus diperhatikan. ‘’Intinya kami berharap yang terbaik bagi para guru, terkhusus kesejahteraan tenaga honorer, karena keberadaannya sangat membantu kelancaran pendidikan di Mukomuko. Soal rencana pengurangan ini, masih wacana dari pemerintah daerah, dewan tentu akan mengawal kebijakan ini, jika memang dilakukan,’’ tutup Ali.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: