Jalan Buruk Pembangunan APBDes Terancam
Tim Monev Ingatkan TPK
PENARIK – Hari ketiga tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kecamatan Penarik turun ke Desa Sendang Mulya. Tim dipimpin oleh Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) yang juga sekretaris tim Monev, Wijiyatno. Sekitar pukul 09.45 WIB rombongan yang terdiri dari Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) ini tiba di kantor Desa Sendang Mulyo. Rombongan disambut oleh Kades Sedang Mulyo, Noor Ali beserta perangkatnya, ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan TPK. Pada tahap pertama ini, desa membangun gedung Posyandu, ukuran 7,5x8 meter. Sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2021, senilai Rp 172.018.600,-. Waktu pelaksanaan 2 bulan, oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Sendang Mulyo. Hasil pemeriksaan fisik, progres pembangunan sekitar 60 persen. Waktu pelaksanaan yang sudah dilalui dinilai tidak sebanding dengan progres fisik. Sehubungan dengan itu, Wijiyatno mengingatkan TPK untuk bekerja lebih cepat, karena waktu pelaksanaan tinggal 18 hari lagi. Wijiyatno menyampaikan, hasil pengukuran diberbagai titik, pekerjaan sudah sesuai dengan gambar yang ada. Mulai dari tinggi pondasi, lebar bangunan, dan titik-titik lainnya. wijiyatno menggarisbawahi bahwa waktu pelaksanaan sudah semakin sedikit. Oleh karena itu, TPK disarankan untuk mempercepat pekerjaan, agar selesai tepat waktu. ‘’Pekerjaan masih berjalan, tidak banyak yang bisa kami sampaikan. Perlu kami ingatkan, waktu bekerja tinggal 18 hari, pekerjaan perlu dipercepat,’’ pesan Wijiyatno. Kades Sendang Mulyo, Noor Ali, menjelaskan, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembangunan ini. Pertama adalah faktor cuaca. Sejak beberapa waktu terakhir, hujan tidak turun, sehingga jalan menjadi kering dan batu serta koral berhamburan di jalan. Kondisi jalan yang dipenuhi koral dan batu sangat sulit dilalui kendaraan, baik motor maupun mobil. Kondisi jalan yang demikian, mengganggu suplai bahan bangunan. Kendala lain, di Sendang Mulyo sangat sulit mencari tenaga kerja bangunan. Penyebabnya jumlah warga masih sedikit, warga yang sedikit ini sibuk dengan pekerjaan di kebun masing-masing. Ali mengatakan, upah kerja bangunan jauh lebih rendah dibandingkan bekerja sebagai tukang panen sawit. Namun demikian, Noor Ali berjanji akan menyelesaikan pekerjaan gedung Posyandu ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Ali berjanji akan menindaklanjuti masukan dari tim Monev. Pekerjaan akan dipercepat. Jika mungkin, akan tambah tenaga kerja. Atau pekerja yang ada saat ini akan kerja. ‘’Terkait kondisi jalan memang serba sulit. Ketika curah hujan tinggi jalan menjadi sulit karena licin. Jika lama tidak ada hujan, jalan juga menjadi sulit, karena seperti berjalan di sungai yang kering. Batu dan koral berserakan,’’ demikian Noor Ali.(dul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: