Auning Pasar Koto Jaya Terkesan Terbengkalai
MUKOMUKO - Bangunan auning pasar Koto Jaya di Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko, terkesan terbengkalai tanpa dimanfaatkan. Bangunan yang menelan uang negara dari dana Tugas Perbantuan (TP) tahun 2018 sekitar Rp 500 juta itu, masih banyak yang kosong. Sesuai dengan rencana auning ini akan menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah, dari pemungutan retribusi auning. Namun rencana berbalik fakta, karena sampai saat ini auning tersebut belum menghasil kan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal. Terkait hal ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, H. Herlian Saleh, S.Sos melalui Sekretarisnya, Nurdiana, S.AP mengakui bahwa masih banyak bangunan auning yang kosong, karena tidak ditempati oleh pedagang. Padahal instansinya telah melakukan pendataan terhadap pedagang yang menempati los, bahkan pedagang diberikan keringan iuran untuk satu tahun pertama. ’Setelah bangunan sudah selesai, kita sudah mendata siapa saja pedagang yang berjualan di auning itu. Namun hanya beberapa pedagang saja yang mulai berjualan, selebihnya belum berjualan dengan alasan masih sepi pembeli. Dari 50 auning itu semuanya sudah ada pedagangnya,’’ ujar Nurdiana. Lanjutnya, dari 50 auning yang ditempati baru sekitar 5 auning, sedangkan sisanya masing kosong sejak tahun 2018. Agar auning ini ditempati, pihaknya akan melakukan peninjauan ulang terhadap pedagang kuliner yang akan menempati auning. Sesuai dengan perjanjian awal, dua tahun pedagang tidak menempati auning tersebut maka kan di ganti dengan pedagang lainnya. Terkait masih sepinya pembeli, pihaknya juga akan mencari solusi bagaimana auning tersebut menjadi sentra kuliner khas daerah Mukomuko. Untuk saat ini retribusi auning tersebut sudah dipungut sejak tahun 2020, dimana setiap pedagang dipungut Rp 2.000 setiap minggunya. ‘’Jika pedagang kuliner ini aktif semua, saya yakin pasti ramai pembelinya. Karena pembeli tidak susah payah untuk mencari kuliner khas Mukomuko, karena semuanya ada dijual disana. Kami harap pedagang yang sudah terdata untuk menempati auning ini untuk segara menempati dan berjualan. Apalagi ditengah pandemi ini para pelaku UMKM mendapat bantuan dana dari pusat, dan dana itu bisa menjadi tambah untuk modal,’’ tutup Nurdiana. (api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: