Hari Lahir Pancasila, Bupati Ajak Masyarakat Bersatu
MUKOMUKO – Kemarin 1 Juni merupakan peringatan lahirnya pancasila. Bupati Mukomuko, H. Sapuan,SE,MM,AK,CA,CPA mengikuti langsung upacara peringatan hari lahir Pancasila yang dipimpin Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dari Istana. Bupati Wakil Bupati Mukomuko, Wasri dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila melalui Video Conference di Ruang Media Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mukomuko. Agendanya mendengarkan amanat Presiden Republik Indonesia.
Bupati menyampaikan hari lahirnya pancasila, tentu adalah momen kebangkitan dan penyatuan bangsa dengan mengokohkan nilai pancasila sebagaimana disampaikan presiden. Ia mengajak seluruh masyarakat Mukomuko bersatu dalam pembangunan dan mamajukan daerah dan bangsa.
‘’Ini memontum kita mengokohkan persatuan dan persaudaraan dalam pembangunan daerah dan nasional menuju kemajuan yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Tanpa persatuan sulit mencapai tujuan daerah dan nasional,’’ kata Sapuan.
Terkait dengan radikalisme, Sapuan mengatakan pemerintah dan masyarakat bersama-sama menghindari dan mencegah munculnya kelompok-kelompok yang anti Bhine tunggal ika. Jika ada yang mencurikan sebaiknya masyarakat secepatnya melapor pada petugas pemerintah, mulai dari kades, camat dan ada Polsek, koramil serta unsur lainnya.
‘’Sejauh ini Mukomuko masih aman dari paham radikal yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka peran masyarakat dalam mencegah berkembangnya paham yang menyimpang ini sangat perlu,’’ tegasnya.
Sementara dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan momentum Hari Lahir Pancasila harus dimanfaatkan untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat, dalam berbangsa, dan dalam bernegara. Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini berdiri, Presiden menegaskan tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan. Dalam momentum Hari Lahir Pancasila, Presiden juga mengingatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Ketika konektivitas 5G melanda dunia maka interaksi antar dunia juga akan semakin cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu. Jokowi mengatakan kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini.
Dalam upacara kali ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila. Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan teks UUD 1945 dari ruang kerja Pimpinan DPR. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membaca do'a.
Seperti diketahui, tanggal 1 Juni resmi ditetapkan sebagai hari libur nasional Lahirnya Pancasila melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 Presiden Joko Widodo. Jokowi menyampaikan keputusan ini melalui pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung pada 1 Juni 2016.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: