Budidaya Maggot Ternyata Mudah

Budidaya Maggot Ternyata Mudah

TERAMANG JAYA – Sejak satu bulan terakhir, Yusuf Bahtiar (45) warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Teramang Jaya melakukan pengembangan maggot. Langkah yang dilakukan, sangat sederhana, murah dan mudah. Saat ini Yusuf memiliki ribuan lalat Black Soldier Fly (BSF) yang siap bertelur dan akan menghasilkan maggot yang lebih banyak lagi. Maggot yang ada akan digunakan untuk pakan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB). Pengembangan maggot ini dalam rangka menghemat pakan serta menekan biaya budidaya ayam KUB.

Ditemui di kediamannya, Yusuf menceritakan, sejak tahun 2020 ia budi daya ayam KUB. Hanya saja, harga pakan terus mengalami kenaikan. Untuk menyiasati tingginya biaya pakan, ia mencari referensi dari media sosial. Maggot menjadi pilihannya. Setelah mendapatkan referensi, ia berusaha untuk mempraktekkan. Modal yang dibutuhkan sangat kecil dan barang-barang yang diperlukan juga mudah didapat.

‘’Saya hanya menggunakan baskom kecil, diisi dedak yang sudah difermentasi. Baskom tersebut ditaruh di belakang rumah. Bagian atas baskom ditaruh potongan triplek. Setelah 4 hari, sudah banyak telur lalat hitam,’’ jelas Yusuf.

Yusuf menambahkan, setelah mendapatkan telur lalat hitam, ia membuat tempat khusus ukuran 2x2 meter, menggunakan jaring khusus. Tujuannya setelah lalat menetas tidak terbang jauh dan hanya berada dalam tempat tersebut. Dalam tempat lalat hitam ini juga disiapkan tempat bagi lalat untuk bertelur. Yusuf juga menyampaikan, saat ini sudah ada ribuan maggot. Maggot-maggot tersebut akan kembali dijadikan lalat hitam untuk mendapatkan jumlah yang lebih banyak lagi. Pakan maggot ini juga sangat murah, berupa sayuran atau buah busuk dan juga kotoran ayam.

‘’Saya masih fokus mengembangkan maggot. Setelah jumlahnya banyak, baru saya jadikan pakan ayam,’’ tambah Yusuf.

Yusuf membayangkan, setelah maggotnya banyak, maka biaya budi daya ayam KUB bisa ditekan dan keuntungan yang didapat bisa lebih banyak lagi. Di Mukomuko prospek budi daya ayam KUB sangat besar dan potensial. Kebutuhan pasar akan ayam KUB sangat tinggi. Selama ini kebutuhan yang ada masih dipasok dari luar daerah. Potensi pasar ini merupakan peluang bagi peternak lokal untuk mengembangkan usaha ayam KUB.

‘’Setelah yang berhasil mengembangkan maggot, akan berbagi pengalaman dengan yang lain. Harapan saya, akan semakin banyak warga yang usaha ayam KUB. Selain untuk tambahan pendapatan keluarga, kebutuhan ayam kampung ini bisa dipenuhi oleh peternak lokal,’’ demikian Yusuf.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: