Rombongan Bupati Mukomuko Tinjau Kesiapan Pos Mudik

Rombongan Bupati Mukomuko Tinjau Kesiapan Pos Mudik

MUKOMUKO - Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA bersama rombongan TNI dan Polri pantau kesiapan dan pelaksanaan penjagaan pos bersama pengawasan mudik lebaran 1442 H di  batas Sumbar-Bengkulu, Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Kamis (6/5).

Selain mengecek kesiapan sarana dan prasana, rombongan bupati, Dandim 0428/MM dan Kapolres Mukomuko ingin memastikan bahwa pos pengawasan mudik lebaran dapat dilaksanakan sesuai Surat Edaran (SE) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19) Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah.

Dari pantauan dilapangan, fasilitas yang tersedia di pos penjagaan perbatasan sudah cukup lengkap. Mulai dari ambulance yang standby, ruang pemeriksaan rapid tes antigen, ruang istirahat, sampai ruang isolasi juga tersedia sebagai penampungan awal jika didapati ada pengendara atau penumpang yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil rapid tes antigen.Di area pos juga tersedia fasilitas MCK dan cuci tangan yang cukup memadai. Termasuk rumah ibadah berupa mushola. Hanya saja, persediaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas jaga, sempat mengundang perhatian, dinilai masih sangat minim. Misalnya masker, dari pantauan terlihat petugas jaga memakai masker lebih dari 2 jam tanpa ditukar. Sementara, mereka diposisi cukup rawan tertular virus, karena berinteraksi langsung dengan para pemudik.

Bupati Mukomuko, H. Sapuan, ketika dikonfirmasi, menyatakan siap menambah persediaan APD untuk para petugas yang berjaga, khususnya APD masker.

"Masker nanti kita upayakan akan pasok ya. Tapi kalau untuk APD bagi petugas kesehatan, saya cek tadi cukup lengkap. Tapi memang prosedurnya, belum dipakai. Baru akan digunakan pada kondisi tertentu," ujar Bupati Sapuan.

Sempat disinggung soal dapur umum untuk persiapan makanan bagi petugas jaga. Menurut bupati, untuk sementara belum difasilitasi dapur umum. Karena waktu operasi ketupat Nala ini relatif singkat, yakni mulai 6 sampai 17 Mei 2021.

"Nanti logistik berupa makanan petugas, kita suplai, kita bungkus. Dapur umum tampak memang tidak kita dirikan, karena waktunya singkat," ujarnya.

Data sementara, di hari pertama operasi, 25 pemudik terpaksa putar balik, karena yang bersangkutan tidak dapat memperlihatkan dokumen SIKM (Surat Izin Keluar Masuk,red) yang dikeluarkan oleh instansi terkait atau desa dan surat keterangan sehat bebas COVID baik menggunakan tes VCR maupun rapid tes antigen. Selain itu, 14 orang sopir dan penumpang sempat menjalani rapid tes di pos jaga dengan hasil pemeriksaan negatif.(nek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: