Ramadhan Momen Ishlah
Oleh : Basben, S.H.I (Da’I & Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Ipuh)
Assalaamu’alaikumwarohmatullahiwabarokatuh…..
Datangnya bulan suci Ramadhan selalu disambut dengan rasa sukacita oleh seluruh umat muslim dunia. Tak terkecuali umat muslim Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim. Adalah hal yang wajar mengingat Ramadhan adalah momen Istimewa dalam kehidupan spiritual seorang muslim.
Disisilain, sukacita dalam menyambut bulan suci Ramadhan terutama dua tahun ini, dipenuhi dengan perasaan was – was mengingat situasi dan kondisi pandemi COVID-19 yang masih melanda di sebagian besar negara– negara muslim dunia.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, penuh berkah dan ampunan. Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya dimasa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari N0. 38 dan Muslim No. 760). Di samping diwajibkannya berpuasa satu bulan lamanya, setiap muslim pada bulan Ramadhan diharapkan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah.
Sungguh sangat merugi ketika kita kembali dipertemukan dengan Ramadhan dan segala keutamaannya namun tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan ibadah dan keta’atan kepada Allah SWT. Karena setiap ibadah, kebaikan-kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan pahalanya dilipatgandakan Allah. Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda, ”Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipat gandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal, hingga tujuh ratus kali lipat.
Allah ta’alaberfirman “kecuali amalan puasa, amalan puasa tersebut adalah untukku, aku sendiri yang akan membalasnya, disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-ku, bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan tuhannya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada harumnya minyak kasturi ( HR. Bukhari no. 1904,5927 dan Muslim no. 1151 )
Imam Ibnu Rajab Al-Hambali Rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana
pahala amalan puasa akan berlipat – lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulanlainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hambanya ( Latha’if al-Ma’arif, hlm. 271 ).
Disisi lain, bulan suci Ramadhan juga dapat dijadikan sebagai moment Ishlah (perbaikan) untuk seluruh aspek kehidupan manusia, baik kehidupan secara individu maupun sosial kemasyarakatan.
Secara Individu,seorang muslim dapat lebih memperbaiki diri dengan melaksanakan kewajiban kepada Allah, seperti sholat lima waktu, kewajiban puasa, sholat sunnat tarawih, bersedeqah dan amalan amalan sunnah lainnya sebagai bentuk penghambaan seorang hamba kepada sang Kholiq (pencipta).
Sedangkan secara sosial, bulan suci Ramadhan dapat dijadikan momen perbaikan antar kelompok masyarakat yang mungkin ”pernah bertikai, berbeda pendapat, berbeda pilihan terutama dalam perhelatan pemilihan kepala daerah serentak akhir tahun 2020 lalu. Sehingga mengakibatkan sebagian dari masyarakat terkotak–kotak.
Maka dengan datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini, mari kita jadikan sebagai sarana untuk kembali bersatu, berdamai, berkasih sayang, saling membantu dalam bingkai persaudaraan. Baik persaudaraan seIman ( ukhuwwah islamiyyah), persaudaraan sesama manusia (Ukhuwwah Basyariyyah) dan persaudaraan sebangsa dan setanah air (Ukhuwwah Wathoniyah).
Allah SWT telah berfirman: “Sesungguhnya orang – orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudara mu itu dan takutlah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat. ( Al-Hujurat : 10 ).
Idealnya, memang pada bulan suci Ramadhan, setiap muslim diberikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan baik dengan Allah SWT (Hablun Minallah) dan hubungan baik antar sesama manusia (Hablum Minannas).
WallahulMusta’an.
Wassalaamu’alaikumwarohmatullahiwabarokatuh…..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: