Genjot Pendapatan, PDAM Mukomuko Rancang Kenaikan Tarif Air Bersih

Genjot Pendapatan, PDAM Mukomuko Rancang Kenaikan Tarif Air Bersih

MUKOMUKO RM – Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan Mukomuko rancang kenaikan tarif air bersih. Rencana kenaikan, mencapai 100 persen dari tarif resmi yang telah diberlakukan.

Hal ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Selagan Mukomuko, Suryadi, SIP kepada radarmukomuko.rakyatbengkulu.com, Jum’at (6/11/2020). Menurut Suryadi, kebijakan dan rencana kenaikan tarif sudah selayaknya dan dinilai wajar.

‘’Tarif PDAM Mukomuko terendah di Provinsi Bengkulu. Sudah sewajarnya jika dinaikkan. Seiring dengan rencana itu, terlebihdahulu kami berupaya memperbaiki sistem, normalkan suplay air ke pelanggan,’’ungkap Suryadi.

Pelanggan kategori golongan 1 dan 2, dalam hal ini untuk kebutuhan air bersih rumah tangga, besaran tarif yang diberlakukan selama ini Rp 10 ribu per kubik. Sementara untuk golongan 3 dan 4, kalangan badan usaha dan Usaha Kecil Menengah (UKM), diberlakukan tarif Rp 15 ribu per kubik. Kata Suryadi, dari nilai tarif yang berlaku saat ini, rencananya bakal dinaikkan 100 persen.

 ‘’Langkah ini terpaksa harus dilakukan untuk perbaikan PDAM. Secara teknis, mungkin pemberlakukannya secara bertahap,’’ imbuhnya.

Dijelaskannya, PDAM Tirta Selagan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Mukomuko. Pertumbuhan perusahaan ini, masih mengandalkan dana daerah dalam bentuk penyertaan modal. Betapa tidak, perusahaan ini baru bangkit dari keterpurukan. Sudah cukup lama tidak produksi menyuplay air bersih ke masyarakat. Beberapa tahun terakhir, sejak adanya pembangunan jaringan sumber air baku di aliran Sungai Selagan Lubuk Bangko. Air bersih kembali disuplay dengan penyaluran sistem semi grafitasi.

Kendati demikian, ia mengakui dalam proses suplay air bersih melalui sistem semi gratifikasi juga banyak menemukan kendala di lapangan, terutama masalah pipa bocor dan lainnya. Wajar saja, katanya, panjang pipa distribusi untuk penyaluran air mencapai 75 kilometer.

‘’Dengan beroperasi kembali, secara bertahap jumlah pelanggan terus bertambah. Saat ini sudah mencapai 2220 pelanggan. Untuk pengembangan, tentunya masih berharap dana penyertaan modal daerah,’’ paparnya.

Selain mengincar pelanggan baru, perbaikan jaringan dan lainnya.  Manajemen PDAM juga mencoba mengambil langkah lain yang dinilai strategis untuk mendongkrak pendapatan perusahaan. Kata Suryadi, pihaknya akan mencoba mengusulkan program water hibah. Sasaran program water hibah ini adalah masyarakat kurang mampu yang membutuhkan suplay air bersih. Sesuai target rencana, program water hibah ini pemasangan 1000 Sambungan Rumah (SR). Namun untuk usulan gelombang pertama, kata Suryadi, hanya diusulkan sekitar 500 pelanggan.

‘’Untuk peluncuran program water hibah sesuai target seribu SR, kami butuh suntikan dana penyertaan modal daerah sebesar Rp 1 miliar. Dana yang dialokasikan oleh daerah, bakal diganti oleh pemerintah pusat sebesar Rp 2 juta per SR. Ketika program ini terealisasi, daerah bakal diuntungkan dari dua sisi. Pertama pendapatan dari pelanggan. Kemudian uang pengganti program dari pusat,’’ demikian Suryadi. (nek)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: