Pasien Cuci Darah Diisukan Terpapar COVID, Keluarga Merasa Dirugikan

Pasien Cuci Darah Diisukan Terpapar COVID, Keluarga Merasa Dirugikan

TERAMANG JAYA RM - Beredar isu di kalangan masyarakat. Pasien cuci darah, berinisial SA (50), warga Desa Nenggalo, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terindikasi terpapar COVID-19. Isu ini terus berkembang, hingga menjadi buah bibir dari berbagai kalangan, termasuk pihak keluarga pasien.

Merasa dirugikan, pihak keluarga pasien terpaksa angkat bicara. Mantan Kades Nenggalo, Safrianas, S.Hi yang merupakan kemenakan kandung SA mengungkapkan, isu yang menimpa pamannya semakin hari terus berkembang. Menurut Safrianas, isu pamannya terpapar COVID dinilai sangat merugikan pihak keluarganya.

''Kami dari keluarga tak terima, isu ini terus berkembang dari mulut ke mulut. Untuk menepis isu ini, pihak terkait dalam hal ini unsur pemerintah yang menangani masalah COVID,  diminta turun. Apa sebenarnya yang terjadi dan beri kepastian mengenai penyakit yang diderita keluarga kami,'' ungkap Safrianas kepada radarmukomuko.rakyatbengkulu.com , Senin (21/9/2020).

Dijelaskan Safrianas, bahwa SA pamannya merupakan pasien cuci darah dan pernah menjalani pengobatan di RSUD Dr. M Yunus Bengkulu. Diakuinya, SA pernah menjalani swab. Berdasarkan hasil swab yang dikeluarkan pihak rumah sakit tertanggal 1 September 2020, SA dinyatakan negatif COVID-19.  Hal aneh, kata Safrianas, malah isu yang beredar di tengah-tengah masyarakat berbeda dengan kenyataan.

''Setelah hasil swab tanggal 1 September itu keluar, paman saya tidak pernah lagi tes swab. Informasi ini kami tanya langsung kepada yang bersangkutan. Sebab kami dari keluarga juga khawatir menjadi takut dengan perkembangan isu itu,'' terangnya.

Safrianas berharap, berkaitan dengan isu ini mendapat respon serius dari pemerintah. Jika memiliki bukti kuat yang menyatakan SA pamannya terpapar COVID, pihaknya tidak mempersoalkan adanya tindakan penanganan dari pemerintah.

''Sekarang yang bersangkutan (SA,red) tetap tinggal di rumah bersama keluarganya. Kalau memang memiliki bukti cukup bahwa yang bersangkutan terpapar COVID, seharusnya ada tindakan penanganan. Demikian harapan kami dari pihak keluarga,'' pintanya. (nek) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: