Kadis Pastikan Dunia Pertanian tak Terpengaruh Covid-19

Kadis Pastikan Dunia Pertanian tak Terpengaruh Covid-19

SELAGAN RAYA – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Heri Prastyono, S.STP, M.Si menegaskan dunia pertanian di Mukomuko tidak terpengaruh dampak Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya kegiatan petani dan pekebun yang terhenti akibat pandemi Covid-19. Petani sawah di Mukomuko masih bisa tanam padi dua kali dalam setahun. Petani sawit juga masih terus panen dan menjulanya karena tidak ada pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Mukomuko yang tutup. Sejauh ini harga gabah di Mukomuko masih diatas harga ketetapan nasional. Di mana harga gabah berada diangka Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu per kilogram. Meskipun harga sawit sempat jatuh, saat ini kembali naik dan berapapun hasil panen petani ditampung pabrik. Hal ini disampaikan Heri saat menyaksikan pembagian kartu tani di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selagan Raya, Senin (27/7).

Kepada wartawan koran ini, Heri mengatakan dunia pertanian di Mukomuko tidak terdampak Covid-19. Sejauh ini petani dan pekebun tetap beraktifitas seperti biasa. Dalam menjual hasil pertanian juga tidak ada hambatan sama sekali. Heri juga menyampaikan, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian telah berupaya memberikan yang terbaik. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memberikan bantuan berupa Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

‘’Secara umum petani Mukomuko tidak terdampak Civod-19. Mereka tetap bisa tanam dan menjual hasilnya,’’ jelas Heri.

Dikatakan Heri, sebaliknya dampak Covid-19 dirasakan oleh pemerintah. Banyak anggaran di dinas-dinas yang dipotong, sehingga programnya tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Heri mencontohkan, saat ini pihaknya tidak memiliki stok herbisida, pestisida dan fungisida yang cukup. Penyebabnya tidak dana untuk pengadaan barang tersebut. Usulan anggaran dicoret dengan alasan dialihkan untuk penanganan Covid-19.

‘’Kalau ada serangan hama dan penyakit, khususnya terhadap tanaman padi, kami tidak bisa bantu racun pembasmi, karena stok sedang kosong. Anggaran yang kami usulkan dicoret dan dialihkan untuk penanganan Covid-19,’’ demikian.(dul)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: