Warga Suka Maju Diduga Disembuyikan Mahluk Halus

Warga Suka Maju Diduga Disembuyikan Mahluk Halus

Sudah Satu Minggu Hilang

PENARIK – Gimin (65) warga Desa Suka Maju, Kecamatan Penarik dikabarkan hilang sejak satu Minggu yang lalu. Ia meninggalkan rumah pada Selasa (7//7) dan hingga Rabu (15/7) belum diketemukan. Berbagai upaya dilakukan warga dalam melakukan pencarian. Mulai dari melakukan pencarian dengan cara manual dengan cara keliling desa dan kebun hingga minta bantuan ‘’orang pintar’’ alias paranormal. Hasil penerawangan orang pintar, Gimin masih berada di sekitar desa, hanya saja tidak bisa dilihat dari mata telanjang, karena disembunyikan makhluk halus. Hal ini dibenarkan oleh Kades Suka Maju, Sutarto, Kemarin.

Kronologis kejadian dari data terhimpun, Selasa 7 Juli pagi, Gimin pergi mencari rumput. Sekitar pukul 10.05 WIB Gimin pulang dengan membawa rumput. Merasa rumputnya kurang, ia pergi lagi. Ia sengaja mencari rumput lebih banyak dari hari-hari biasa, karena sore harinya akan menjenguk orang tuanya di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Sekitar pukul 14.15 WIB hari itu, mobil yang pesanan untuk pergi ke BU datang ke rumah Gimin bermaksud menjemputnya. Setelah ditunggu-tunggu hingga sore hari, Gimin tidak kunjung pulang. Anak Gimin dibantu warga berupaya melakukan pencarian. Arah yang dituju adalah tempat di mana ia sering mencari rumput. Hingga malam hari, Gimin tidak kunjung ditemukan. Lokasi pencairan diperluas dan warga yang membantu semakin banyak. Pencairan juga melibatkan orang pintar. Hingga kemarin, hasilnya masih nihil. Hasil penerawangan orang pintar, Gimin disembuyikan oleh makhluk halus.

‘’Upaya pencarian oleh warga sudah maksimal, tapi sampai hari ini (Kemarin, red) belum ditemukan,’’ jelas Sutarto.

Sutarto menambahkan, kejadian ini membuat simpatik warga Suka Maju dan sekitarnya. Selain membantu melakukan pencarian, warga juga memberikan dorong moral kepada kedua anak Gimin. Disampaikan Kades, Gimin merupakan salah satu yang ikut program transmigrasi pada tahun 1983 lalu. Istri Gimin telah meninggal dua 16 tahun yang lalau. Sejak itu, Gimin tinggal bersama anaknya. Pekerjaan sehari-hari adalah mencari rumput. Hal menggambarkan bahwa ia sudah sangat hafal dengan kondisi wilayah, Suka Maju, bahkan Kecamatan Penarik. Maka sangat kecil kemungkinan ia tersesat.

‘’Setiap hari saya datang ke rumah pak Gimin, setidaknya memberikan semangat kepada anak-anaknya,’’ demikian Sutarto.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: