Final! Masuk Sekolah Ditunda Tahun Depan
METRO – Rencana masuk sekolah pada awal ajaran baru bulan depan dipastikan gagal. Pasalnya Mukomuko belum termasuk daerah yang direkomendasikan bebas total dari ancaman wabah COVID-19. Kemungkinan besar sekolah tatap muka baru dapat dilakukan semester kedua tahun ajaran 2020/2021 atau sekitar Februari atau Maret 2021. Artinya belajar dalam jaringan (Daring) akan diperpanjang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko, Drs. H .Ruslan dijumpai kemarin mengatakan usulan untuk masuk sekolah telah disampaikan ke provinsi hingga pusat. Namun ternyata Mukomuko belum diberi izin melakukan itu. Untuk seluruh Indonesia hanya beberapa kabupaten saja yang mendapat izin membuka sekolah dengan ketentuan khusus.
‘’Sudah final, kita belum diberi izin melakukan sekolah tatap muka, maka pada semester pertama ajaran baru nanti, masih tetap melakukan sekolah dalam jaringan,’’ katanya.
Lanjutnya, terus mengenai Mukomuko sudah menjadi zona hijau kasus virus corona, Ruslan mengatakan walau sudah zona hijau, namun tetap tidak diizinkan. Mungkin ada berbagai pertimbangan dari pusat, salah satunya Mukomuko termasuk rawan berada di perlintasan utama.
‘’Nampaknya zona hijau kita belum dinyatakan layak untuk membuka sekolah seperti biasa, padahal kita sudah menyiapkan kebutuhan untuk menerapkan protokol COVID-19,’’ tegasnya.
Masih dijelaskan Ruslan, keputusan ini telah disampaikan ke seluruh sekolah yang ada di Mukomuko. Walau pada dasarnya semua berharap sekolah dibuka, baik guru maupun wali murid, namun tetap harus menahan diri. Mudah-mudahan akan ada kebijakan baru dari pusat untuk mengizinkan, yang pasti Juli ini belum dibuka. Ketentuan ini berlaku untuk seluruhnya, termasuk taman kanak-kanak.
‘’Bahkan untuk TK dan PAUD dianggap paling rawan, karena sulit menerapkan protokol COVID-19 pada anak-anak tersebut. Bisa jadi setelah SD hingga SLTP masuk, tapi TK belum diizinkan,’’ pungkasnya.
Bupati Choirul Huda,SH juga membenarkan kabar ini, daerah harus mengikuti kebijakan dari pusat. Ia minta semua guru, murid dan wali murid bisa memahami. Walau tidak tatap muka, ia berharap disiplin belajar bagi siswa di rumah terus diterapkan. Ini semua dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus.
‘’Mudah-mudahan semua cepat normal, sehingga tidak ada lagi pembatasan aktivitas. Maka sementara kita ikuti arahan dari pusat,’’ tutupnya.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: