Sekolah Dibuka, Terapkan SOP COVID-19

Sekolah Dibuka, Terapkan SOP COVID-19

METRO – Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko terus mematangkan rencana masuk sekolah awal tahun pelajaran atau sekitar 22 juli mendatang. Perlu diketahui, walau kebijakan masuk sekolah ini jadi diterapkan, namun tetap kondisinya tidak normal, karena sekurang-kurangnya ada 9 ketentuan harus diterapkan siswa dan pihak sekolah.

Adapun diantaranya, siswa-siswa ke sekolah diantar orang tua atau wali masing-masing. Kedua jam belajar dikurangi dan tanpa jam istirahat, sehingga setelah belajar langsung pulang. Jam masuk sistem shift atau gantian, pagi, siag dan sore. Satu lokal maksimal 20 siswa dengan jarak duduk minimal satu meter. Siswa dan guru wajib memakai masker dan dilakukan tes suhu sebelum masuk kelas. Terus sekolah juga harus menyiapkan alat cuci tangan dan miliki Alat pelindung diri (APD). Terus juga harus ada petugas khusus yang mengawasi siswa agar menerapkan SOP perlindungan kesehatan COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Drs.H.Ruslan,M.Pd mengakui ia sudah menggelar koordinasi dengan semua UPTD dan kepala sekolah terkait menyambut dimulainya masuk sekolah ini. Pada intinya semua berharap bisa sekolah seperti biasa lagi. Namun untuk kepastiannya masih tetap menunggu petunjuk dan persetujuan dari pusat maupun arahan dari kepala daerah.

‘’Pertimbangannya daerah kita masih kategori aman dan faktanya penerapan belajar di rumah kurang efektif, anak-anak juga kerap bermain ke luar rumah. Ini sedang kita persiapkan bersama, sambil menunggu keputusan resmi pusat dan kepala daerah,’’ ungkapnya.

Ruslan juga mengakui jika rencana masuk sekolah ini dilaksanakan, maka akan ada berbagai ketentuan diterapkan dan itu cukup sulit. Salah satunya sekolah harus miliki APD, sementara dinas tidak miliki anggaran untuk pengadaan APD. Tujuan APD ini untuk antisipasi jika terjadi kondisi kurang baik pada siswa atau guru saat jam belajar. Kemungkinan solusinya adalah kerjasama dengan puskesmas terdekat. Ia juga mengakui tidak ada jam istirahat, siswa datang langsung masuk kelas belajar setelah itu pulang ke rumah, supaya tidak ada yang bermain. Nanti juga diatur jam masuknya, pagi, siang dan sore sistem ganjil genap. Juga aturan lain untuk pencegahan penularan virus diterapkan.

‘’Semua perlu kita siapkan dengan baik, memang cukup berat tapi akan kita coba lakukan menjelang memasuki ajaran baru ini. Semua siswa dan guru ingin seperti biasa lagi,’’ tutupnya.(jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: