Pemdes Pondok Lunang Bagikan Makanan Tambahan
Untuk Balita, Ibu Hamil dan Lansia
AIR DIKIT – Pemerintah Desa (Pemdes) Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit membagikan makanan tambahan untuk Balita, ibu hamil dan juga Lanjut Usia (Lansia). Pembagian dilakukan kemarin (14/5) oleh Kader desa bersama Kades dan juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pembagian dilakukan secara mendatangi setiap rumah atau door to door. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan warga dalam jumlah besar. Di mana saat ini pemerintah melarang adanya kerumunan warga dalam jumlah banyak, demi mencegah penyebaran corona virus atau Covid-19. Makanan tambahan berupa susu, roti, telur dan buah-buahan. Pembagian makanan ini merupakan program pemerintah desa sumber dana APBDesa 2020 bidang kesehatan. Adapun jumlah penerima, masing-masing Balita 70 anak, ibu hambil 15 orang dan Lansia 50 orang. Masing-masing paket bernilai sekitar Rp 200 ribu. Sebagaimana disampaikan oleh Kades Pondok Lunang, Burhan Dahri, Kamis.
Kepada wartawan koran ini, Burhan menjelaskan, demi menghindari terjadinya stunting, pemerintah desa menyediakan anggaran dalam APBDesa untuk mengadakan makanan tambahan. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Seorang anak dianggap mengalami stunting jika tinggi badan mereka lebih rendah atau pendek alias kerdil dari standar usianya. Untuk menghindari adanya stunting, pemerintah desa memberikan makanan tambahan. Sasarannya adalah ibu hamil, anak Bawah Usia Lima tahun (Balita) dan juga Lansia.
‘’Hari ini (Kemarin, red) kami membagikan makanan tambahan untuk ibu hamil, Balita dan Lansia. Tujuannya untuk menghindari adanya warga kurang gizi atau stunting,’’ jelas Burhan.
Burhan Dahri menambahkan, makanan yang diberikan disesuaikan dengan si penerima. Untuk ibu hamil diberikan susu khusus, begitu juga dengan Balita dan Lansia, makanan disesuaikan. Pemberian makanan tambahan ini merupakan program rutin setiap tahun. Selain menghindari stunting, juga upaya untuk menyiapkan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Bantuan ini diberikan kepada seluruh warga sesuai kategori. Tidak ada istilah layak atau tidak layak, miskin dan kaya, tapi disesuaikan dengan data yang ada pada kader desa,
‘’Balita merupakan calon generasi penerus kita. Kita perlu menyiapkan sejak dini, bahkan mulai saat masih dalam kandungan. Bukan hanya bayi yang dalam kandung, ibu yang mengandung juga perlu gizi dan makanan yang berkualitas atas bayi yang dikandung sehat,’’ demikian Burhan Dahri.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: