Hasil Rapid Tes Reaktif, Warga Pauh Terenja Dikarantina

Hasil Rapid Tes Reaktif, Warga Pauh Terenja Dikarantina

Tapi Masih Tunggu Hasil Sample Swab

METRO – Sejak malam kemarin, warga Kabupaten Mukomuko dihebohkan oleh isu salah seorang masyarakat Desa Pauh Terenja Kecamatan XIV Koto yang dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19) berdasarkan rapid test. Dimana warga berinisial LR baru saja pulang dari Kota Padang melihat keponakannya YU di rawat dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Namun menurut Dinas kesehatan Mukomuko, LR belum bisa dikatakan positif, karena hasil rapid tesnya reaktif. Kepastian positif atau tidak setelah swab tes dilakukan. Namun diakui untuk menghindari hal tidak diinginkan dan sesuai SOP pencegahan COVID-19, LR harus menjalani karantina di rumahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Mukomuko, Desriani,SH mengatakan memang berdasarkan laporan dari pihak Puskesmas terhadap hasil rapid tes. Dimana salah seorang menunjukkan reaktif atau perlawanan pada imum tubuhnya. Namun ini masih pemeriksaan awal, belum bisa menjadi dasar menetapkan positif dan negatif. Seperti diketahui sering ditemukan, orang positif pada rapid tes, tapi setelah melalui swab hasil negatif. Sample swab yang bersangkutan sudah diambil sebanyak dua kali, segera di kirim ke Palebang, diperkirakan seminggu kedepan sudah bisa dipastikan.

‘’Kita luruskan, kabar yang beredar lewat pesan media sosial, warga positif itu tidak benar atau belum bisa dipastikan. Karena hasil swabnya belum ada, kemungkinan seminggu kedepan baru keluar, karena harus ke Palembang. Intinya itu, hasil rapid tes menunjukkan reaktif, artinya ada perlawanan pada darah atau imun tubuh. Belum pasti apakah itu virus corona atau penyakit lain,’’ kata Desriani.

Desriani juga mengaku sudah membuka komunikasi dengan pihak dinas kesehatan di Padang. Dimana informasi yang didapat, hasil swab tes terhadap keponaan dari warga Pauh Terenja ini negatif. Walau belum dipastikan positif dan negatif terpapar corona, perlakuan terhadap yang bersangkutan tetap harus diperketat. Dimana diwajibkan karantina dalam rumah dengan pengawasan tim gugus tugas atau satgas. Bahkan sesuai petunjuk bupati, selama karantina kebutuhannya akan dipenuhi.

‘’Kondisinya sehat-sehat saja, tapi karena hasil rapid tes reaktif dan kebetulan pulang dari daerah terjangkit, maka untuk antisipasi, harus dikarantina. Pesan bupati selama karantina kebutuhan makannya dipenuhi,’’ ungkanya.

Terus mengenai warga yang diduga terpapar ini sudah bersgaul atau bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Desriani membenarkannya, karena yang bersangkutan pulang dari padang sejak beberapa hari lalu. Maka pada warga diminta jaga jarak dan rajin cuci tangan. Yang jelas pengawasan terhadap warga sekitar dan keluarganya terus dilakukan, sehingga keluar hasil swab.

‘’Mudahan hasil swabnya negatif, sehingga semunya bisa aman. Pesan kami masyarakat harus tenang, jangan mudah percaya pada isu, biarkan tim gugus atau petugas yang menangani,’’ tutupnya. (jar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: