MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Masa pengeringan secara total jaringan irigasi, Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dimulai pada tanggal 1 September 2025, mendatang.
Terkait dengan keputusan tersebut, Komisi Irigasi Kabupaten Mukomuko memastikan belum ada perubahan. Jadwal pengeringan irigasi DI Manjuto Kiri tetap mengacu kepada keputusan yang telah disepakati bersama dalam forum rapat Komisi Irigasi pada Juni 2025 lalu.
‘’Belum ada perubahan jadwal atau penjadwalan ulang. Pengeringan irigasi Manjuto Kiri tetap dimulai pada tanggal 1 September mendatang,’’ kata Ketua Komisi Irigasi Kabupaten Mukomuko, H. Gianto, SH., M.Si di Mukomuko, Selasa, 12 Agustus 2025.
BACA JUGA:Kasus Ternak Lepas Liar di Mukomuko Menurun
BACA JUGA:Kredit Korporasi Tumbuh Positif, BRI Dukung Ekspansi Sektor Produktif
Gianto menyampaikan, ketetapan tanggal 1 September 2025 untuk masa pengeringan irigasi DI Manjuto, mempertimbangkan permintaan kelompok tani pengguna air. Dikatakannya, semula rencana pengeringan irigasi dimulai pada Juni 2025 lalu.
‘’Inikan keputusan kedua, setelah mempertimbangkan usulan dari kelompok tani pengguna air. Harapan kami tidak ada lagi masalah dikemudian hari, sebab penjadwalan untuk masa pengeringan ini atas usulan dari para petani pengguna air,’’ ujarnya.
Pun demikian, kata Gianto, penting bagi petani untuk tetap mewaspada diri jelang memasuki masa pengeringan. Waspada ini perlu agar petani pengguna air tidak mengalami dampak merugi dan lain sebagainya.
‘’Kami tetap mengimbau, jelang masa pengeringan ini petani tetap bersiap diri. Apa langkah dan upaya yang mesti dilakukan agar lahan sawah yang sedang ditanami padi tetap bisa menghasilkan, dengan hasil yang maksimal,’’ pintanya.
BACA JUGA:Membantu Pekerja Informal, Pemerintah Kaji Seksama Sewa Beli Rumah Subsidi
BACA JUGA:Desas-Desus dari V Koto, Dana Desa Terindikasi untuk Pembiayaan Jalan dalam Kawasan Hutan
Dari data informasi di lapangan, sebagian besar umur tanaman padi sawah petani di areal DI Manjuto Kiri 2 hingga 3 bulan. Meski dilakukan pengeringan irigasi pada 1 September mendatang, diperkirakan tidak terlalu mengganggu aktivitas pertanian.
‘’Lebih lagi daerah kita telah memasuki musim hujan. Mudah-mudahan meski dilakukan kebijakan pengeringan, posisi kebutuhan air sawah di lahan petani kita tetap tercukupi,’’ demikian Gianto.