RADARMUKOMUKO.COM - Di Kabupaten Mukomuko, pertanian jagung mulai berkembang pesat, bahkan proses tanam dan panen sudah cukup masif. Diperkirakan penanaman jagung di Kabupaten Mukomuko melebihi target yaitu 212 hektare.
Seperti diketahui penanaman jagung merupakan program nasional dalam rangka mewujudkan swasembada jagung nasional pada tahun 2025 yang langsung didukung Polri.
Namun, sampai sekarang dinas pertanian belum berhasil mengumpulkan data rill sudah berapa lahan jagung yang ditanami dan yang sudah panen, termasuk total produksi yang sudah dicapai.
BACA JUGA:Konsisten Hadirkan Layanan Terbaik, Wealth Management BRI Raih Penghargaan Global Private Banker
BACA JUGA:Sarana Prasarana Kapal Nelayan Mukomuko Belum Dilengkapi Jaminan Asuransi
Satu hal penting yang ditekankan dinas, harga jagung sesuai putusan pusat adalah Rp 5.500 per-kg, pengumpul tidak boleh membeli di bawah ketetapan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt mengatakan untuk data pasti sudah berapa lahan tertanami dan sudah panen belum sepenuhnya teriinput.
Sebab program tanam jagung ini melibatkan banyak pihak, mulai dari kelompok tani, pihak swasta, individu dan program satu desa satu hektare jagung yang diinisiasi Polri dalam hal ini Polres Mukomuko.
"Kalau data pasti dari kami dinas belum ada, berapa yang sudah ditanami, dipanen dan berapa produksinya. Inikan program yang diinisiasi Polri, maka pak Kapolres hingga Kapolsek cukup gencar menyukseskannya," katanya.
Namun demikian ia memastikan, capainnya telah di atas target 212 hektare. Sebab kelompok tani saja yang sudah diberi bibit lahannya sekitar 314 hektare. Sudah berapa ditanami belum tahu, karena kelompok tani tidak bisa melakukan penanaman serentak.
BACA JUGA:Perusahaan di Mukomuko Enggan Menyampaikan Laporkan Kegiatan Penanaman Modal
BACA JUGA:Tarik Ulur Review RTRW Kabupaten Mukomuko, Bapemperda: Ditetapkan Berdasarkan Permen ATR
Terus juga program 1 desa 1 hektare jagung, umumnya ini sudah berjalan. Belum lagi individu dan perusahaan. Seperti belum lama ini dilaksanakan panen jagung yang dikoodinir PT. Agromuko dan PT. DDP.
"Masyarakat mulai ramai ikut nanam jagung secara mandiri, karena memang cukup menjanjikan," tegasnya.
Terkait hasil panen, ia memastikan semua terjual dengan baik, petani tidak pusing menjualnya, karena jumlah pengumpul cukup banyak dan ada di mana-mana. Kalau untuk harga sama dengan padi, sudah ada ketetapan minimal dari pemerintah Rp 5.500 per-kg, boleh diatas itu, tapi tidak boleh dibawahnya.