Kerugian Peternak Mukomuko Ditaksir Capai Miliaran Rupiah Akibat Serangan Penyakit Ngorok

Selasa 20-05-2025,16:36 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

MUKOMUKO, RADARMUKOMUKO.COM – Peternak di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengalami kerugian yang cukup besar akibat serangan penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE). 

Serangan penyakit ngorok pada ternak kerbau sejak April 2025 lalu, telah mengakibatkan 122 ekor ternak kerbau milik peternak di Kabupaten Mukomuko mati sia-sia. 

Jika dihitung dari jumlah ternak yang mati dan diketahui pemiliknya ini, total kerugian yang dialami peternak mencapai angka Rp2 miliar lebih. 

‘’Berdasarkan data laporan yang kami himpun per hari ini, jumlah ternak kerbau yang mati akibat serangan SE secara total sebanyak 122 ekor. Ini semuanya diketahui pemiliknya dan dilaporkan kepada kami,’’ kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Drh. Diana Nurwahyuni di Mukomuko, Selasa, 20 Mei 2025. 

BACA JUGA:6 Tipe MBTI yang Memiliki Potensi Red Flag dalam Percintaan

BACA JUGA:Turun Harga, Inilah Spesifikasi Xiaomi 13T dengan Fitur Flagship dan Kamera Kekinian

Disamping itu, kata Diana Nurwahyuni, juga banyak pemilik ternak yang enggan melapor atas kerugian yang dialaminya. 

‘’Data itu bagi ternak yang diketahui pemiliknya dan dilaporkan saja. Masih ada peternak yang tidak melapor,’’ ujarnya. 

Dari kejadian ini, kata Diana Nurwahyuni, peternak mengalami kerugian yang cukup besar. 

‘’Satu ekor kerbau itu, rata-rata dapat dijual dengan harga Rp17 juta hingga Rp20 juta. Artinya, angka kerugian mencapai miliaran rupiah,’’ jelasnya. 

Ternak kerbau mati akibat seangan SE terbanyak dari wilayah Kecamatan Teramang Jaya. Sebelumnya, penyakit SE ini juga sempat menyerang ternak di wilayah Kecamatan Ipuh dan sekitarnya. 

‘’Jumlah ternak yang mati akibat SE ini sebagian besar dari wilayah Kecamatan Teramang Jaya. Untuk di wilayah Ipuh, alhamdulillah dapat teratasi, hanya beberapa ekor saja yang mati, karena kondisinya sudah cukup parah dan tidak mampu lagi diatasi dengan cara pengobatan,’’ kata Diana. 

BACA JUGA:Sebelum Membeli, Ketahui 5 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy S24 Ultra

BACA JUGA:Terbesar di Indonesia, Portofolio Sustainable Finance BRI Tembus Rp796 Triliun

Diana juga menyampaikan, pihaknya juga telah melaksanakan vaksinasi dan pengobatan atas kejadian serangan penyakit ngorok dari 2 wilayah tersebut.

Kategori :