RMONLINE.ID - Keputusan Wakil Bupati Mukomuko Rahmadi AB pindah ke PAN dengan menjadi ketua DPD Mukomuko dinilai sebagai bentuk penghianatan ke Partai Golkar.
Selain itu langkah Rahmadi ini dinilai sebagai Tanda-Tanda mulai pecah kongsi dengan Bupati Choirul Huda, SH yang diketahui adalah ketua DPD 2 Partai Golkar Mukomuko.
Diketahui PAN bukan partai pengusung dari Huda - Rahmadi, melainkan pengusung lawan politik dalam Pilkada yang lalu.
Huda - Rahmadi saat Pilkada diusung oleh partai tunggal yaitu Golkar. Rahmadi sama sekali tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk didukung pengurus dan kader Golkar Mukomuko.
BACA JUGA:Wujudkan Kenyamanan Orang Berwisata di Mukomuko, Ketua Dewan: Jauhi Pungli
BACA JUGA:Ramadhan Tahun Ini, Disperindagkop Mukomuko Hadir Bantu Masyarakat Melalui Kegiatan Rutin
Disampaikan oleh kader senior Golkar Mukomuko, Ahmad Dedy, menurutnua bulan madu Huda-Rahmadi usai terlalu dini,
Rahmadi berhianat lebih dulu dengan mencari perahu lain untuk Pilkada 2030 isaat bupati tengah berjuang dgn problem daerah yang sedang menghadang.
"Bulan madu wabup dengan Golkar yang dipimpin Bupati berakhir terlalu cepat. Dalam kondisi saat ini wabup malah sempat-sempatnya mencari perahu sendiri, untuk persiapan," katanya.
Sebagai kader senior Golkar, ia tahu betul beratnya perjuangan partai memenangi Pemilu dan Pilkada.
Bahkan dikatakannya Golkar sudah relakan golden ticket tanpa mahar untuk Rahmadi,
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Bayar THR ASN, BKD: Data Masuk Langsung Kita Proses
BACA JUGA:Menanak Nasi, Begini Cara Mengukur Air Beras Menggunakan Jari dan Telapak Tangan
"Kurang apa partai golkar utk Rahmadi. Belum kering keringat kader, sudah dihianati,"tegasnya.
Namun demikian, Dedy mengakui tidak ada aturan yang dilanggar oleh Rahmadi.