RMONLINE.ID – Asrama beserta rumah ibadah umat kristen di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Indonesia hangus terbakar.
Peristiwa kebakaran asrama dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (Gereja HKBP) di Desa Pulai Payung baru diketahui sekitar pukul 01.10 WIB, Rabu dini hari, 12 Maret 2025.
Dari peristiwa ini, jemaat Gereja HKBP dirundung rasa duka mendalam. Namun dalam peristiwa ini dipastikan tidak ada korban jiwa, dan kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Dari informasi terhimpun, saksi mata yang pertama kali melihat kejadian kebakaran ini pendeta gereja HKBP, Hasaniah Nababan, usia 27 tahun.
BACA JUGA:Tata Cara Mengonsumsi Kurma Agar Bisa Mendapatkan Khasiatnya
BACA JUGA:4 Trik Mengatasi Mesin Cuci yang Bergetar Saat Mengeringkan Pakaian
Malam kejadian, Hasaniah Nababan baru saja tiba dari Bengkulu dan menginap di asrama tersebut. Sekitar pukul 01.10 WIB, Rabu dini hari, Hasaniah terbangun dari tidur setelah mendengar suara kobaran api dari bangunan gedung di seputaran gereja HKBP tersebut.
Dalam kepanikan, Hasaniah segera meminta pertolongan warga sekitar. Charles Simanjuntak (65), seorang wiraswasta, bersama warga lainnya segera berupaya menyelamatkan barang-barang berharga dan membantu memadamkan api. Namun, karena jarak yang sangat dekat antara asrama dan rumah ibadah yang sebagian besar terbuat dari kayu, api dengan cepat merembet dan menghanguskan kedua bangunan tersebut.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi berupaya menjinakkan si jago merah dengan dibantu warga. Namun, api sudah terlanjur membesar dan menghanguskan hampir seluruh bangunan. Menurut kesaksian NurlI Sirait (60), seorang pensiunan PNS yang berada di lokasi, api melalap bangunan dalam waktu singkat, sehingga tidak banyak yang bisa diselamatkan.Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 500 juta, mencakup kerusakan bangunan asrama, rumah ibadah, serta barang-barang berharga di dalamnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Kondisi instalasi listrik yang kurang memadai dan bangunan yang mudah terbakar diduga menjadi faktor utama penyebaran api yang cepat.
BACA JUGA:BPOM Periksa 63 Sampel Takjil Ramadhan UMKM Mukomuko
BACA JUGA:Bupati Mukomuko Surati OPD, Ratusan Tenaga Honorer Bakal Dirumahkan
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap risiko kebakaran, terutama pada bangunan yang memiliki instalasi listrik atau daya yang kurang stabil. Diharapkan pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan bantuan kepada para korban serta memastikan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Masyarakat setempat juga diimbau untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik dan selalu memastikan kondisi instalasi dalam keadaan aman guna mencegah musibah serupa.
Terpisah, Pemerintah Desa Pulai Payung juga melaksanakan penggalangan dana bantuan untuk korban kebakaran asrama dan rumah ibadah Gereja HKBP tersebut.