BACA JUGA:Rekomendasi Film yang Bisa Ditonton Selama Ramadan di Netflix, Sebagai Teman Ngabuburit
Penelitian terbaru mengungkapkan beberapa penyebab utama narkolepsi:
1. Defisiensi Hipocretin (Orexin)
Penyebab utama narkolepsi tipe 1 (dengan katapleksi) adalah kekurangan neurotransmiter hipocretin atau orexin yang diproduksi oleh hipotalamus. Hipocretin berperan penting dalam mengatur kewaspadaan dan pola tidur-bangun. Pada penderita narkolepsi, jumlah sel penghasil hipocretin berkurang drastis, kadang hingga 90%. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan otak untuk mengatur siklus tidur-bangun dengan normal.
2. Faktor Autoimun
Banyak bukti menunjukkan bahwa narkolepsi tipe 1 adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil hipocretin di otak. Proses autoimun ini kemungkinan dipicu oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
3. Predisposisi Genetik
Penelitian genetik menunjukkan bahwa orang dengan varian genetik tertentu, khususnya pada gen HLA-DQB1*06:02, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan narkolepsi. Namun, memiliki gen ini saja tidak cukup untuk menyebabkan penyakit, karena sekitar 25% populasi umum memiliki varian gen ini tetapi hanya sebagian kecil yang mengembangkan narkolepsi.
4. Pemicu Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan diduga dapat memicu narkolepsi pada individu yang rentan secara genetik, seperti:
• Infeksi virus tertentu, seperti H1N1 (flu babi)
• Trauma otak atau tumor yang mempengaruhi bagian otak yang mengatur tidur
• Perubahan hormonal drastis, seperti selama masa pubertas
• Stres berat atau perubahan jadwal tidur yang ekstrem
Narkolepsi merupakan gangguan neurologis kompleks dengan dampak signifikan pada kehidupan penderitanya. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan narkolepsi secara total, pemahaman yang lebih baik tentang penyebabnya—defisiensi hipocretin, faktor autoimun, predisposisi genetik, dan pemicu lingkungan—telah membuka jalan bagi pengembangan terapi yang lebih efektif untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Kesadaran masyarakat dan tenaga medis tentang narkolepsi perlu ditingkatkan agar diagnosis dapat dilakukan lebih dini dan pengelolaan yang tepat dapat segera dimulai, sehingga penderita dapat menjalani kehidupan yang lebih normal dan produktif.*