Teriakan Warga Miskin Kota Mukomuko Hilang Ketika Pelat Merah Jauhi Elpiji 3 Kilogram

Kamis 06-03-2025,18:00 WIB
Reporter : Ibnu Rusdi
Editor : Ibnu Rusdi

RMONLINE.ID – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko memperkirakan stok gas elpiji 3 Kilogram hingga lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 dalam situasi aman. 

‘’Kalau bicara stok elpiji subsidi, hemat kami untuk Kabupaten Mukomuko lebih dari cukup. Sangat cukup untuk menutupi kebutuhan gas warga miskin. Yang paling penting, ketika para pelat merah mengatakan tidak menggunakan gas 3 kilogram, teriakan warga miskin kota dipastikan hilang. Untuk wilayah Kota Mukomuko kuncinya di pelat merah,’’ kata Kadisperindagkop dan UKM Mukomuko, Nurdiana, SE.,MAP di Mukomuko.   

Sebelumnya, Nurdiana menyampaikan pengguna gas elpiji 12 kilogram (Kg) di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu masih rendah.    

Fakta ini terungkap berdasarkan hasil survei Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko. 

BACA JUGA:TPID Mukomuko Sediakan 1000 Kupon Sembako Murah, Operasi Pasar Dimulai Pekdan Depan

BACA JUGA:Kegiatan Safari Ramadhan Pemkab Mukomuko Masih Ngambang, Belum Terjadwal

Dari sejumlah pangkalan di wilayah Kota Mukomuko, didapatkan jumlah konsumen gas elpiji 12 kilogram terdata kurang dari 10 Kepala Keluarga (KK). Pada umumnya warga Kota Mukomuko menggunakan gas elpiji 3 Kg. 

Dari pihak pangkalan, kata Nurdiana, mereka mengeluh karena minimnya peminat gas 12 kilogram. Sementara, dari warga keluhan mereka berkaitan dengan persediaan gas elpiji 3 kilogram, tiada lama, satu atau dua hari saja dipangkalan sudah habis terjual. 

‘’Kami sengaja survei, ternyata memang betul bahwa pelanggan gas 12 kilogram di wilayah Kota Mukomuko dapat dihitung jari. Data kami, jumlahnya masih di bawah 10 orang pengguna. Ya, selebihnya tentu gas dengan ukuran lain,’’ ujar Nurdiana sembari tersenyum. 

Anehknya, Kota Mukomuko merupakan pusat ibu kota kabupaten. Pusatnya perkantoran pemerintah, baik Pemda maupun unsur vertikal.

BACA JUGA:Begini Proses Penjemputan dan Penyambutan Bupati Mukomuko Choirul Huda

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Bantu Korban Kebakaran di Desa Tunggang

Artinya, di seputaran Kota Mukomuko banyak pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun pejabat pelat merah dari BUMN, BUMD di daerah ini. Mestinya gas elpiji 12 kilogram lebih dominan diminati dibandingkan kecamatan lain. 

‘’Ya kondisinya demikian, memang Kota Mukomuko pusat perkantoran. Disini ada perkantoran pemda, vertikal maupun BUMD dan BUMD. Seyogianya, kalau pegawainya ikut menjadi konsumen gas 12 kilogram, mungkin situasi akan berubah tak seperti sekarang ini,’’ kata Nurdiana. 

Ada dua konsekuensi ketika pengguna gas telah melurukan niat. Dikatakan Nurdiana, gas elpiji subsidi 3 Kg kecil kemungkinan akan terjadi kelangkaan. Stok persediaan gas epiji 3 Kg diyakini mencukupi untuk menutupi kebutuhan warga miskin kurang mampu dan pelaku UMKM di daerah. 

Kategori :