Terasing Karena Anti Penjajah, Suku Polahi Terasing Hingga Bisa Kawin Sedarah

Kamis 13-02-2025,10:00 WIB
Reporter : Amris
Editor : Amris

RMONLINE.ID - Suku Polahi adalah suku terasing yang sekian lama hidup di hutan pedalaman Gorontalo. Mereka terasing karena anti penjajah.

Ceritanya, Polahi dulunya masyarakat pelarian, mereka sembunyi ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh Belanda.

Suku ini mengasingkan diri sekitar abad ke-17 dan kini hidup di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa, Provinsi Gorontalo.

Polahi berasal dari kata "Lahi-lahi" dalam bahasa Gorontalo yang artinya, pelarian atau sedang dalam pelarian. 

Mereka lari tidak mau dijajah dan menolak membayar pajak kepada Belada. Sejak itu mereka tinggal di hutan tepatnya di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

BACA JUGA:Mengenal 5 Suku Asli Sumatera Selatan, Salah Satunya Menghuni Bukit Barisan

BACA JUGA:4 Suku di Indonesia yang memiliki Mahar Paling Mahal, Salah Satunya Suku Bugis

Menurut catatan sejarah yang ada, sejatinya suku Polahi merupakan warga Gorontalo yang pada masa penjajahan Belanda dulu melarikan diri ke dalam hutan yang dikarenakan oleh pemimpin mereka waktu itu tidak mau ditindas oleh penjajah. Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang artinya "pelarian".

Setelah Indonesia merdeka, sebagian keturunan Polahi masih tetap bertahan tinggal di hutan. Sikap anti penjajah tersebut masih terbawa terus secara turun-temurun, sehingga orang lain dari luar suku Polahi dianggap penindas dan penjajah.

Cerita unik dari suku polahi dilansir dari berbagai sumber yaitu, Tradisi Perkawinan Sedarah. 

Perkawinan biasanya dilakukan oleh dua lawan jenis dari keluarga yang berbeda dan tanpa ikatan darah di antara mereka. 

Tetapi hal lain terjadi pada Suku Polahi, suku primitif di pedalaman Gorontalo yang memiliki budaya sistem kawin sedarah, atau sistem perkawinan incest  yang secara genetis berbahaya bagi keturunan yang dilahirkan. 

Mereka terbiasa melakukan sistem perkawinan sedarah dimana  perkawinan ini yang memungkinkan setiap anggota keluarga bebas untuk menikah dengan sesama anggota keluarga yang memiliki ikatan darah. 

BACA JUGA:Pernah Ada, Ini Tradisi Suku Masyarakat Yang Menakutkan di Indonesia

BACA JUGA:Suku Batak Berasal Dari Titisan Dewa atau Afrika?, Berikut Ceritanya

Kategori :