RMONLINE.ID - Histrionic Personality Disorder (HPD) merupakan salah satu gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola emosi yang berlebihan dan perilaku pencari perhatian yang intens.
Kondisi ini mempengaruhi cara seseorang berpikir, berperilaku, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Meski tidak sepopuler gangguan mental lainnya, HPD dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya.
Penyebab HPD masih menjadi subjek penelitian yang berkelanjutan, namun para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor yang berperan dalam perkembangannya.
Faktor genetik dipercaya memiliki pengaruh penting, di mana seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kepribadian memiliki risiko lebih tinggi mengalami HPD. Namun, gen bukanlah satu-satunya penentu.
BACA JUGA:Jaga Dirimu Penyakit Ain Mengintai, 6 Penyebab seseorang Terkena Penyakit Ain
BACA JUGA:Tak Hanya Fisik tapi Mental juga, Inilah 7 Dampak Penyakit Ain yang Berbahaya
Pengalaman masa kecil juga memainkan peran crucial dalam pembentukan HPD. Pola asuh yang tidak konsisten, di mana anak terkadang mendapat perhatian berlebih dan di lain waktu diabaikan, dapat menciptakan kebutuhan yang tidak sehat akan perhatian di kemudian hari.
Trauma masa kecil, seperti kehilangan orang tua atau pengalaman pelecehan, juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan ini.
Faktor lingkungan dan sosial turut berperan dalam manifestasi HPD. Masyarakat yang sangat menekankan penampilan fisik dan popularitas dapat memperkuat perilaku pencari perhatian.
Media sosial modern, dengan fokusnya pada presentasi diri dan validasi eksternal, dapat memperparah gejala HPD pada individu yang rentan.
Orang dengan HPD seringkali menunjukkan karakteristik yang khas. Mereka cenderung merasa tidak nyaman ketika tidak menjadi pusat perhatian, menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian, dan menampilkan emosi yang dramatis namun dangkal.
BACA JUGA:5 Trik Menambal Jas Hujan Agar Bisa Dipakai Lagi
BACA JUGA:Rekomendasi Sampo Pelurus Rambut yang Bikin Mudah Diatur
Hubungan interpersonal mereka sering ditandai dengan perilaku menggoda yang tidak tepat dan kebutuhan konstan akan persetujuan orang lain.
Diagnosis HPD memerlukan evaluasi menyeluruh oleh profesional kesehatan mental. Tantangannya, individu dengan HPD seringkali tidak menyadari bahwa perilaku mereka bermasalah, yang dapat mempersulit proses pencarian bantuan.