Kuku panjang lebih rentan terhadap kerusakan. Kuku mudah patah, terkelupas, atauInfeksi jamur kuku juga lebih sering terjadi pada pemilik kuku panjang karena kelembapan dan kotoran lebih mudah terperangkap di bawah kuku, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Kondisi ini dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh, berubah warna, dan bahkan terasa sakit.
BACA JUGA:Syarat dan Limit Pinjaman KUR BSI 2025 Dari Rp 10 Juta Hingga Rp 500 Juta
BACA JUGA:Anggota Dewan Merana, Anggaran Dinas Luar Hilang 52 Persen
4. Masalah Pencernaan: Akibat Kebiasaan Buruk
Kebiasaan menggigit kuku atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa disadari, yang sering dilakukan oleh pemilik kuku panjang, dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan.
Bakteri dan kuman dari kuku dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, atau bahkan keracunan makanan.
5. Iritasi Kulit: Dampak Langsung pada Jaringan Sekitar
Kuku panjang dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitarnya. Gesekan antara kuku panjang dengan kulit, terutama saat beraktivitas atau tidur, dapat menyebabkan kemerahan, gatal, dan bahkan infeksi.
Kondisi ini dapat semakin parah jika tidak segera ditangani dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kesimpulan: Kesehatan Lebih Utama
Kuku panjang memang terlihat indah dan dapat menunjang penampilan, tetapi risiko kesehatan yang menyertainya tidak sebanding.
Jika Anda ingin memiliki kuku panjang, pastikan untuk selalu menjaga kebersihannya dan merawatnya dengan baik. Pertimbangkan juga untuk memotong kuku secara teratur agar tidak terlalu panjang dan mengurangi risiko masalah kesehatan. Kesehatan kuku dan tubuh secara keseluruhan jauh lebih penting daripada sekadar penampilan semata.
Tips Tambahan untuk Kuku Sehat:
* Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan toilet atau sebelum makan.
* Bersihkan area di bawah kuku dengan sikat kuku secara perlahan.
* Keringkan kuku dengan baik setelah dicuci.